Pemkab Banyuwangi dan PLN Kembangkan Listrik Tenaga Bayu
Pemkab Banyuwangi bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mematangkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Banyuwangi.
Pemkab Banyuwangi dengan PLN melalui anak perusahaannya PT Indonesia power menggelar pertemuan secara virtual, Kamis, 14 Januari 2021 membahas kerjasama itu.
Banyuwangi dipilih menjadi lokasi pembangunan PLTB oleh PT Indonesia Power karena memiliki potensi angin atau bayu yang dinilai memenuhi syarat untuk pengembangan PLTB. PLTB yang akan dibangun di Banyuwangi ini merupakan bagian dari pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
“PLTB ini diharapkan bisa semakin mengurangi penggunaan energi fossil dan emisi karbon monoksida. Ini merupakan program pemerintah untuk mencapai bauran energi listrik yang ramah lingkungan sebesar 23 persen di 2025,” Vice President Project Development 3 PT Indonesia Power, Henry Asdayoka Putra.
Pertemuan tersebut, merupakan kelanjutan dari rencana PLN mengembangkan PLTB di Banyuwangi yang telah disampaikan sejak sebelum terjadinya pandemi covid-19 atau awal 2020.
Henry menjelaskan, pembangunan PLTB akan dimulai pada 2021. PLTB tersebut berkapasitas 50 MW. Pengembangan PLTB berskala besar di Banyuwangi ini merupakan yang pertama di Pulau Jawa. Selain sebagai proyek energi, PLTB ini nantinya juga akan menjadi ikon baru bagi daerah yang bakal mendukung sektor pariwisata
"Untuk itu kami meminta dukungan dari Pemkab Banyuwangi agar kami bisa segera memberikan kontribusi bagi Indonesia dan khususnya bagi Banyuwangi,” ujarnya.
Manager Business Development 1 PT Indonesia Power, Adi Hirlan Effendi mengatakan, Banyuwangi dipilih karena memiliki angin yang sangat potensial, khususnya di wilayah Kecamatan Wongsorejo yang memiliki kecepatan angin 6,7 meter/detik.
“Sebelum menentukan lokasi, kami melakukan studi potensi angin di Indonesia. Setelah kami bandingkan hasil dari beberapa daerah, ternyata di Wongsorejo paling potensial kecepatan anginnya,” bebernya.
Bahkan menurutnya, dari hasil pemasangan sementara alat metmast tower setinggi120 meter, kecepatan angin rata-rata di Wongsorejo menunjukkan angka 8,3 meter/detik.
"Sangat bagus. Kami melakukan estimasi, apabila satu turbin menghasilkan 4,2 MW, maka dalam setahun PLTB bisa memproduksi listik sebesar 170,3 GWh ” jelasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana pembangunan PLTB tersebut. Anas berkoordinasi agar nantinya PLTB itu menjadi menjadi pusat edukasi tentang energi baru terbarukan bagi generasi muda.0 sehingga kesadaran menggunakan energi baru terbarukan semakin tinggi,” ujar Anas.
Anas juga menekankan agar pengembangan PLTB itu tidak meninggalkan unsur kearifan lokal yang menjadi identitas daerah. Hal ini telah dilakukan Banyuwangi selama 10 tahun terakhir. Di mana setiap pembangunan harus menyertakan unsur kearifan lokal, termasuk dalam arsitekturnya.
"Ini adalah upaya kami menitipkan peradaban daerah, khususnya budaya lokal, ke dalam perkembangan ekonomi,” ungkapnya.