Pemkab Bondowoso Siapkan Rp2 Miliar untuk Alokasi Pupuk Subsidi
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso menyiapkan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk bantuan pupuk urea bersubsidi bagi petani.
Ini setelah, alokasi pupuk urea bersubsidi 2024 untuk Bondowoso turun drastis menjadi 19 ribuan ton dari alokasi 2023 sebanyak 29 ribuan ton.
Pj Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto mengatakan, anggaran sekitar Rp 2 miliar diperuntukkan pengadaan bantuan pupuk urea bersubsidi bagi petani di Bondowoso. Anggaran dari APBD Bondowoso dengan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT).
"Program bantuan pupuk urea bersubsidi dari Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, ini untuk mengantisipasi kekurangan pupuk urea bersubsidi bagi petani, akibat alokasi pupuk urea 2024 di Bondowoso turun drastis," kata Pj. Bupati Bambang, Senin 29 Januari 2024.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapang) Bondowoso, Hendri Widotono menjelaskan, alokasi pupuk urea bersubsidi 2024 dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI menurun drastis tidak hanya di Bondowoso. Tapi, dialami semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Penurunan alokasi pupuk urea bersubsidi 2024 di Bondowoso cukup banyak sekitar 10 ribuan ton dibandingkan pada 2023. Untuk mengatasi kekurangan atau kelangkaan pupuk urea bersubsidi, itu Pemkab Bondowoso menyiapkan anggaran sekitar Rp 2 miliar untuk program bantuan pupuk urea bersubsidi bagi petani," kata Hendri, Senin 29 Januari 2024.
Program bantuan pupuk urea bersubsidi tersebut, sambung dia, menyasar petani di Bondowoso yang masuk e-RDKK atau sekarang berganti e-Alokasi. Dengan begitu, penyaluran bantuan pupuk urea bersubsidi tidak salah sasaran.
"Program bantuan pupuk urea bersubsidi dari Pemkab Bondowoso ini tidak gratis. Petani tetap membeli, tapi harga sudah disubsidi pemkab. Untuk mekanismenya program ini tengah digodok," tambahnya.