Pemkab Blora Antisipasi Munculnya COVID-19 Varian XBB
Pemerintah Kabupaten Blora bakal genjot vaksinasi, khususnya booster. Upaya ini untuk mengantisipasi naiknya kasus COVID-19 varian baru XBB. Kasus baru COVID-19 per hari ini, Selasa 8 November 2022, tembus 6.601 jiwa.
Bupati Blora, Arief Rohman, meminta pihak rumah sakit untuk menyiapkan segala aspek terkait naiknya kasus COVID-19. “Ini bukan hanya Blora, tapi secara nasional kasus covid sedang naik,” ujarnya.
Ketersediaan vaksin masih terjamin untuk melakukan vaksinasi. “Untuk sementara cukup, kita akan terus ajukan ke pusat yang kabarnya juga sempat terbatas. Beberapa hari lalu kami ambil vaksin 10.000 dosis dan habis, ini baru kita ambil 10.000 dosis lagi. Intinya cukup untuk ketersediaan vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Blora, Edy Widayat.
Disampaikan, untuk menyikapi naiknya kasus COVID-19 dan varian baru XBB, vaksinasi memang harus digenjot, terutama untuk dosis 3 atau booster. Karena capaiannya baru 30 persen.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, meminta untuk pengaktifan kembali tim vaksinator sebagai langkah antisipasi. Tim vaksinator diimbau jangan menunggu bola, sebaliknya jemput bola.
Sebagai langkah antisipasi lainnya, lanjut Wabup Etik, para camat untuk membuat surat edaran terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.
Peta zonasi risiko persebaran COVID-19 per kecamatan di Blora, periode 30 Oktober sampai 5 November 2022, jumlah kasus aktif 24 kasus, tersebar di 11 kecamatan dari 16 kecamatan di Blora.
Dari 16 kecamatan itu, 14 kecamatan di antaranya masuk zona kuning. Dengan kata lain, hanya ada dua kecamatan yang masuk zona hijau, yakni Kecamatan Bogorejo dan Kecamatan Randublatung.
Sebanyak 14 kecamatan yang masuk zona kuning, masing-masing, Kecamatan Todanan, Japah, Kunduran, Ngawen, Tunjungan, Banjarejo, Blora, Jepon, Jiken, Sambong, Cepu, Kedungtuban, Kradenan dan Kecamatan Jati.
Advertisement