Pemkab Banyuwangi Siapkan Opsi Jembatan Sementara dan Permanen
Pemkab Banyuwangi sudah menyiapkan dua opsi untuk membuka akses jalan ke Perkebunan Glen Falloch yang terputus akibat jembatan penghubung ambruk. Opsi yang disiapkan adalah pembuatan jembatan permanen dan jembatan darurat.
Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, menyatakan bahwa ambruknya jembatan yang menghubungkan Desa Tegalharjo dan Karangharjo, Kecamatan Glenmore, ini sudah dibahas bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan BPBD Banyuwangi. Pihaknya juga sudah memerintahkan dua instansi tersebut untuk mengambil langkah agar masyarakat tidak terisolir.
“Agar masyarakat tidak terisolir salah satu yang kita lakukan ya mungkin dibuatkan jembatan darurat,” jelas Mujiono, Jumat, 26 Nopember 2021.
Dari hasil survei yang dilakukan Dinas PU dan BPBD Banyuwangi, lanjutnya, untuk pembuatan jembatan permanen baru bisa dilakukan pada tahun 2022. Setelah dilakukan survei, diperkirakan untuk pembuatan jembatan permanen membutuhkan anggaran sekitar Rp650 juta.
Namun untuk sementara waktu akan diupayakan untuk pembuatan jembatan sementara. Materialnya bisa terbuat dari bambu, pohon kelapa atau seling. Namun berdasarkan laporan yang diterimanya dari Dinas PU, opsi pembuatan jembatan sementara agak berisiko.
Sekedar tahu, jembatan yang ambruk itu memiliki panjang sekitar 25 meter. Jembatan ini berada di ketinggian sekitar 10 meter dari sungai yang berada di bawahnya.
“Kita komunikasi ke masyarakat kira-kira menungu dua sampai tiga bulan bagaimana daripada dibuatkan jembatan sementara menimbulkan suatau masalah. Tahun 2022 dianggarkan untuk yang permanen. Khawatir juga sih,” ungkapnya.
Meski demikian, menurutnya, saat ini opsi untuk pembuatan jembatan sementara ini masih dalam proses kajian. Opsi yang mungkin diambil adalah pembuatan jembatan sementara dari seling dengan lantai kayu. Jika nanti jembatan permanen sudah dibuat, jembatan dari seling ini bisa dilepas dan dijadikan cadangan jika dibutuhkan lagi.
“Nanti kalau sudah selesai, misalkan selingnya dilepas, menjadi persediaan. Nanti, suatu saat kalau ada (insiden) lagi bisa dipakai kembali. Mudah-mudahan tidak ada lagi,” tegasnya.
Jika memang memungkinkan opsi pembuatan jembatan sementara dari seling ini akan dilaksanakan sambil menunggu pembuatan jembatan permanen yang dianggarkan pada APBD 2022. Anggarannya, kata Mujiono, nantinya bisa menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT).
“Konsekuensi jangan menimbulkan suatu permasalahan di kemudian hari,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jembatan penghubung Desa Tegalharjo dan Karangharjo ambruk akibat tergerus air hujan pada Kamis, 18 November 2021 malam. Akibatnya, sebuah sekolah yakni SDN 7 Tegalharjo dan sekitar 20 KK yang tinggal di perkebunan Glen Falloch terisolir. Murid-murid yang tinggal di luar Perkebunan terpaksa belajar di Masjid karena tidak ada akses menuju ke gedung sekolah.