UMKM Produksi APD di Banyuwangi Kebanjiran Order
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banyuwangi untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) medis. Ada sekitar 20 UMKM yang dilibatkan untuk memproduksi APD untuk keperluan tenaga medis ini. Bahan yang digunakan adalah kain spond bon yang sudah direkomendasikan badan kesehatan dunia WHO. Ada 20 UMKM ini sudah mendapatkan ribuan pesanan APD.
"Minggu yang lalu saya hampir putus asa untuk mendapatkan APD setelah beberapa perawat, dokter di berbagai kota ada yang terinfeksi virus corona karena kekurangan APD," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat meninjau UMKM pembuat APD di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Kamis, 2 April 2020.
Bupati tampak didampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Nanin Oktaviantie, Camat Licin Hartono, Ketua Asosiasi Aksesoris, Kerajinan, Kaos, Kuliner, Batik, Banyuwangi (Akrab) Banyuwangi, Syamsudin dan Ketua Dekranasda, Ipuk Festiandani.
Karena kelangkaan APD ini, Pemkab Banyuwangi kemudian meminta dan Dekranasda untuk mengumpulkan UMKM yang ada di Banyuwangi. Sebelum mulai memproduksi, para pengusaha UMKM lebih dulu mendapatkan supervisi dari dokter.
"Alhamdulillah dengan supervisi dokter kemudian jadilah seperti ini. Dan produk ini dibuat oleh 20 UMKM dengan standar dan ini siap pakai harganya juga sangat terjangkau," jelas Bupati Anas.
Meski dibuat oleh UMKM, namun menurut Bupati, produk yang dihasilkan kualitasnya sangat baik. Bahkan menurutnya tidak kalah dengan produk buatan pabrik. Pemkab Banyuwangi, menurut Bupati saat ini sudah memesan 1.000 APD kepada UMKM ini. Selain itu, sebelumnya Pemkab Banyuwangi juga sudah memesan 1.000 APD berbahan parasut yang bisa digunakan beberapa kali.
"Tadi begitu mendengar kami membuat seperti ini beberapa daerah juga pesan di tempat kami dan insya allah mudah mudahan nanti ini bisa kita produksi dengan kualitas bagus. Namun harapan kami semua yang kita siapkan ini sia sia tidak terpakai (wabah Covid-19 usai)," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Akrab Banyuwangi, Syamsudin menyatakan, bahan yang digunakan untuk membuat APD ini merupakan kain yang direkomendasikan badan kesehatan dunia, WHO. Namun dengan bahan ini hanya bisa digunakan sekali pakai. Harga APD Rp65 ribu tiap unitnya.
Saat ini, pesanan yang masuk sekitar 2.500 unit APD. Pembuatan dilakukan oleh 20 UMKM yang tersebar di beberapa wilayah Banyuwangi. 1.000 unit APD merupakan pesanan dari Pemkab Banyuwangi.
"Yang 1.500 unit merupakan pesanan dari berbagai instansi di Banyuwangi dan luar Banyuwangi. Salah satunya dari Jember," ungkap Syamsudin.