Dampak Social Distancing, Pemkab Banyuwangi Bagikan Sembako
Pemberlakuan social distancing sebagai langkah preventif penyebaran covid-19 memberi dampak yang luas. Salah satunya pada warga yang bekerja dengan pendapatan harian. Untuk itu Pemkab Banyuwangi menyiapkan jaring pengaman berupa bantuan sembako bagi warga dengan kategori ini.
”Kami paham ada dampak ekonomi dari social distancing, terutama kepada warga yang mengandalkan pendapatan harian," jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu, 18 Maret 2020.
Bupati Anas mengakui, ada masyarakatnya yang bekerja untuk makan hari ini. Mereka tidak bisa menerapkan work from home. Fakta ini menurutnya menuntut perhatian pemerintah. Karena pendapatan mereka pasti merosot di tengah kondisi saat ini.
"Contohnya bapak-bapak pengemudi becak. Saat orang membatasi pergi ke luar rumah, pendapatan mereka kan terancam. Kemudian penjual pentol atau mainan anak-anak,” kata Anas.
Anas menyebut, mereka memerlukan semacam jaring pengaman ekonomi agar taraf hidupnya tidak semakin merosot. Salah satunya dengan pemberian paket sembako. Hanya saja, Pemkab Banyuwangi tak menyebutkan berapa banyak sembako yang akan diterima oleh setiap orang dan untuk berapa banyak penerima.
”Secara berkelanjutan ini akan diberikan. Semoga bisa sedikit membantu dalam situasi saat ini,” ujar Anas.
Anas juga mengajak semua pihak untuk memperkuat solidaritas sosial. Pelaku usaha menengah-besar, swasta dan BUMN bisa melakukan langkah serupa untuk membantu menyalurkan jaring pengaman bagi warga yang mengandalkan pekerjaan harian.
”Silakan BUMN dan swasta atau siapa pun bisa bersama-sama bergerak. Beli kebutuhan makan-minum di warung-warung rakyat. Lalu disalurkan ke warga rentan,” ujarnya.
Selain jaring pengaman kepada warga dengan pendapatan harian, sejumlah program sosial lain untuk warga miskin nonproduktif di Banyuwangi tetap berjalan. Seperti Program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan kepada warga lanjut usia sebatang kara setiap hari secara gratis.