Pemkab Banyuwangi Akan Tingkatkan PAD, Salah Satunya dari Sektor Galian C
Pemkab Banyuwangi berupaya mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Salah satunya dari sektor galian C. Optimalisasi ini akan meningkatkan rasio PAD dengan pendapatan daerah secara total. Langkah ini dilakukan dalam rangka mewujudkan kemandirian fiskal.
Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, kemandirian fiskal adalah kondisi di mana rasio PAD dengan pendapatan daerah secara total termasuk pendapatan transfer dari pemerintah pusat. Saat ini, kata Guntur, rasionya masih di bawah 25 persen.
“Menaikkan rasio itu berarti PAD harus dinaikkan. Kita sudah maksimal mendorong. Itu kita optimalkan dengan PAD yang ada di dinas-dinas,” jelasnya.
Dia menyebut, ada masukan dari DPRD Banyuwangi untuk melakukan inovasi baru dalam hal pendapatan asli daerah. Contohnya, pembuatan pabrik air mineral, kemudian bagaimana meningkatkan pendapatan dari sektor galian C.
“Bagaimana meningkatkan itu (rasio) minimal menjadi 25 persen. Minimal begitu,” tegasnya.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan dari sektor galian C ini, menurut Guntur, dalam waktu dekat akan dilakukan studi banding ke Kabupaten Karangasem, Bali. Sebab Karangasem bisa mendapatkan Rp100 miliar dari sektor galian C.
“Nanti kita pelajari skemanya, dengan aturan-aturan seperti apa. Karena galian C itu izinnya ada di provinsi,” terangnya.
Ia menjelaskan, banyak capaian kinerja yang membuat Banyuwangi mendapatkan dana transfer dari pemerintah pusat lebih banyak sehingga bisa meningkatkan rasio. Contohnya, prestasi SAKIP dan beberapa prestasi lainnya. Prestasi tersebut menambah dana transfer DAK (dana alokasi khusus), DAU (dana alokasi umum) dan DID (dana insentif daerah).
“Tapi tentu harapannya kemandirian itu bagaimana kita bisa meningkatkan PAD. Ide-ide itu perlu kita diskusikan, perlu kita kaji dan perlu kita pertimbangkan,” ungkapnya.