Peminat Antusias, Kopdar Ngaji Ihya Ulil Abshar-Abdalla Siap Lesehan
Perhatian masyarakat terhadap digelarnya Kopdar Ngaji Ihya bersama Ulil Abshar-Abdalla di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) ternyata luar biasa. Diperkirakan akan memadati ruang berkapasitas 250 orang itu, guna mengikuti kegiatan yang kali pertama digelar di Surabaya ini.
Menurut Tjahjani Retno Wilis, panitia penyelenggara dari ngopibareng.id, sejak beberapa hari dia konsentrasi penuh untuk suksesnya acara tersebut. Selain ada Ulil Abshar-Abdalla akan tampil juga Gus Zakki dari Tebuireng Jombang dan Prof Muhammad Nuh, tokoh NU yang mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Yudhoyono itu.
Berikut catatan Tjahjani Retno Wilis, di akun facebook miliknya:
“Beberap hari ini fokus prepare#Ngaji_Ihya di Surabaya.
“Semoga lancar sampai nanti malam. Lumayan niii pertama kali handel acara #Kopdar...Yang menyatakan Going/Interesting sdh tembus 300 lebih, padahal kapasitas rungan 250 untuk lesehan.
“Bismillah
“First Come First Serve yaa
“Sampai nanti yaa di Fastron Cafe Universitas NU Surabaya lt 3
“Yang antri lift mohon sabar
“Atau naik tangga saja biar tambah sehat.”
Sementara itu, catatan ngopibareng.id, tentang kitab karya Imam Ghazali ini perlu dipahami para peminat ngaji bareng ini.
Kitab Ihya Ulumuddin merupakan kitab klasik yang menjadi rujukan bagi para penempuh jalan kesufian. Kandungan maknanya dapal menjadi obat bagi kelesuan kehidupan rohani yang kita hadapi saal ini. Membahas berbagai hal yang berkaitan dengan penyucian jiwa.
Penyucian jiwa merupakan target bagi orang-orang yang bertakwa Pada penyucian jiwa inilah kedudukan manusia ditentukan di sisi Allah. Pengaruh penyucian jiwa akan tampak pada pola dan tingkah laku dalam berinteraksi dengan Allah Yang Mahaperkasa dan Mahamulia, serta dalam berinteraksi dengan sesama makhluk Akan tampak juga pengaruhnya pada pengendalian anggota tubuh untuk menjalani perintah Allah.
Kitab ini ini merupakan intisari dari Kitab Ihya Ulumuddin, di mana penulis telah menyarikan isinya pada pembahasan yang dapal diterima oleh semua kalangan. Pembahasannya padat dan tidak rumit sehingga mudah dipahami dan tidak membosankan.
Ketika membaca kitab Ihya ini pembaca merasa bahwa ia berada di hadapan khazanah nilai-nilai yang amat tinggi. la akan mendapat pendalaman materi berkenaan dengan masalah penyucian jiwa Karena banyaknya hal yang mencerahkan, insya Allah pembaca akan membaca buku ini berkali-kali. (adi)