Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Wafat setelah 32 Tahun Berjuang
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah wafat, akibat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon. Kabar duka ini sudah diumumkan secara resmi.
"Kemarin (Jumat waktu setempat), Israel menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah sekaligus salah satu pendirinya, bersama dengan Ali Kar Karaki, komandan senior front selatan Hizbullah, dan komandan Hizbullah lainnya," demikian pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan BBC, Sabtu 28 September 2024.
Menurut mereka, pasukan udara Israel meluncurkan serangan presisi terhadap Markas Pusat Hizbullah yang berada di bawah bangunan perumahan di pinggiran Beirut.
Setelah pengumuman kematian Nasrallah tersebut, panglima militer Israel bersumpah untuk "menjangkau" siapa pun yang mengancam warga Israel.
"Pesannya sederhana, siapa pun yang mengancam warga Israel, kami akan tahu cara menjangkau mereka," ujar Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP.
Hassan Nasrallah memimpin Hizbullah selama 32 tahun. Wakil Presiden Turki, Cevdet Yilmaz mengatakan, jika informasi tentang wafatnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah terkonfirmasi, hal itu dapat memicu eskalasi geopolitik lebih lanjut yang ingin dicapai Israel.
"Ini akan memicu eskalasi ketegangan geopolitik. Faktanya ini yang ingin dicapai Israel," ujar ke media.
Profil Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah lahir pada 1960 adalah ulama Syiah yang telah memimpin Hizbullah sejak 1992. Dia menggantikan pendahulu dan mentornya, Abbas Musawi sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah, setelah ia dibunuh dalam serangan helikopter Israel.
Ketika Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982, Hassan Nasrallah mengumpulkan sekelompok pejuang untuk melawan pendudukan yang kemudian berkembang menjadi Hizbullah.
Hassan Nasrallah memainkan peran kunci dalam mengubah organisasi ini menjadi kekuatan politik dan militer. Ia memiliki hubungan dekat dengan Iran dan pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei.
Hubungan ini dimulai pada 1981, ketika Pemimpin Tertinggi pertama Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengangkat Hassan Nasrallah sebagai wakil pribadi di Lebanon.