Pemimpin Hamas Bersurat kepada Presiden Jokowi, Ini Komitmennya
Menegangnya konflik Palestina versus Israel cukup menyita perhatian dunia. Kepala Hamas Palestina Ismail Haniyeh mengirimkan salam dan penghargaan melalui suratnya untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan warganya.
Dalam surat tersebut, Haniyeh pun mendoakan berkah melimpah pada akhir Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M.
‘’Kami berdoa kepada Allah SWT untuk memberikan berkah-Nya kepada Anda, untuk Indonesia dan rakyatnya, dan pada seluruh bangsa Islam,’’ kata Ismail, seperti dilansir sejumlah media dikutip Kamis 13 Mei 2021.
Doa Timbal-Balik: Palestina dan Indonesia
Menurut Ismail, salam dan doa itu juga menjadi timbal balik sesama umat Muslim, dan pihak yang memang selalu mengikuti perkembangan kekerasan di Yerusalem.
Secara khusus kepada Presiden Joko Widodo, Ismail Haniyeh memandang jika ada atensi khusus Indonesia dan warganya terhadap lingkungan Palestina yang terus-menerus menjadi pembangunan kolonial, pemindahan paksa, apartheid, hingga serangan pada pemukim Palestina.
‘’Anda telah mengikuti bagaimana Masjid al-Aqsha yang diberkati dan alun-alunnya serta pria dan wanita pemberani yang membela al-Aqsa terkena penyerbuan, penodaan, penindasan, dan kebrutalan, belum lagi menutup masjid dan menolak akses jamaah Muslim ke sana,’’ tulis Ismail kepada Jokowi.
Praktik tersebut, kata dia, telah menggusur dan mengambil alih pemukiman properti dan memaksakan pembagian spasial serta temporal dari Masjid al-Aqsha.
Bahkan, langkah Israel itu dinilainya telah mengubah status quo dalam agresi dan metode kejahatan baru yang melintasi batas.
‘’Kejahatan ini menargetkan Kota Yerusalem yang diduduki dalam sejarah Islamnya,’’ kata Ismail.
Dengan adanya kejahatan tersebut, Hamas, kata dia, berharap Jokowi dan Umat Islam dapat berdiri bersama melawan agresi Israel pada akhir bulan suci Ramadhan ini.
Ucapan Selamat Idul Fitri
Menjelang kemenangan Idul Fitri, menurutnya, rakyat Palestina juga tidak akan berhenti terus bersabar selama 50 tahun terakhir ini untuk mempertahankan tanah dan kesucian atas nama seluruh Umat Islam.
‘’Kami menulis surat ini kepada Yang Mulia pada hari-hari bulan solidaritas, kerja sama dan menjelang kemenangan ini, dengan berharap dan percaya bahwa umat Islam akan menjadi seperti satu struktur konkret untuk berdiri bersama Yerusalem dan kesucian,’’ kata Ismail.
Indonesia Desak DK-PBB Ambil Langkah untuk Palestina
Pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk bisa segera mengambil langkah nyata dalam mengatasi masalah konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tindakan Israel mengusir Palestina dari Sheikh Jarrah dan penyerangan di Masjid Al-Aqsha, seperti yang sebelumnya disampaikan Presiden Joko Widodo, merupakan tindakan yang tidak dapat dibiarkan.
"Bapak Presiden juga menyampaikan Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak PBB untuk mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus dilakukan Israel. Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," jelas Menlu Retno, di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Rabu 12 Mei 2021.
Dukungan untuk Perjuangan rakyat Palestina
Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyatakan, Indonesia sebagai anggota biro sekaligus wakil ketua The Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People mengusulkan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB) segera bertemu untuk membahas masalah ini.
The Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People merupakan komite yang dibentuk pada 1975 dan berada dalam Majelis Umum PBB untuk memperjuangkan hak-hak Palestina, termasuk kemerdekaan Palestina.
"Indonesia juga terus mendesak agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah nyata, menghentikan seluruh kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina. Sudah terlalu lama hak Palestina digerogoti Israel. Indonesia akan selalu bersama rakyat dan bangsa Palestina dalam memperjuangkan hak-haknya," tutur Menlu Retno L Marsudi.