Pemimpin Dunia Doakan Kesembuhan PM Inggris
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson positif corona sejak 27 Maret 2020. Dia pun melakukan karantina mandiri (self isolation) di kediamannya Downing Street. Setelah 10 hari berlalu, gejala-gejala virus corona (Covid-19) yang dialaminya semakin memburuk.
Suhu tubuh tinggi dan batuk-batuk membuat Boris Johnson dibawa ke Rumah Sakit St Thomas di London, Minggu 5 April 2020. Saat itu, Boris Johnson dalam kondisi sadar. Evakuasi dilakukan sebagai antisipasi jika dia membutuhkan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Dikutip dari AFP, Selasa 7 April 2020, sejumlah kepala negara dan pemimpin dunia memberikan doa dan harapan baik untuk kesembuhan Boris Johnson. Salah satunya datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Saya juga ingin mendoakan yang terbaik untuk teman baik saya dan sahabat dari negara kita, Perdana Menteri Boris Johnson," ucap Trump dalam konferensi pers.
"Kita sangat sedih mendengar dia dirawat di Unit Perawatan Intensif, sore ini, beberapa saat lalu. Rakyat Amerika semuanya mendoakan kesembuhannya," imbuhnya.
Ditambahkan Trump bahwa Amerika telah menawarkan bantuan medis jika dibutuhkan. "Kita akan lihat apakah kita bisa membantu. Kita telah menghubungi seluruh dokter yang merawat Boris dan kita akan melihat apa yang akan terjadi. Tapi mereka siap berangkat," cetusnya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memberikan dukungan untuk Boris Johnson, keluarganya dan rakyat Inggris pada masa-masa sulit ini. "Saya harap dia (PM Johnson) akan cepat mengatasi cobaan ini," ucap PM Macron via Twitter.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, juga turut mendoakan kesembuhan PM Johnson. "Saya tahu kekuatannya, saya yakin dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya yang luar biasa, kemampuan untuk mengatasi cobaan ini. Ini juga menjadi simbol keseriusan dari krisis ini, yang berdampak pada setiap orang," ucapnya.
Ucapan semoga lekas sembuh juga datang dari Belanda. "Mewakili kabinet Belanda, saya harap Boris Johnson, keluarganya dan rakyat Inggris mendapatkan kekuatan besar dalam menghadapi masa-masa sulit ini," ujar Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dalam pernyataan via Twitter.
Advertisement