Pemimpin Baru GP Ansor Jatim, Musaffa Safril Terpilih Aklamasi
Musaffa Safril secara aklamasi terpilih menjadi Ketua PW GP Ansor Jawa Timur 2024-2029.
Ia terpilih karena pesaingnya terkuatnya Gus Abid atau tidak jadi ikut kontestasi dalam Konferwil XV PW GP Ansor Jatim yang digelar di Pesantren Zainul Hasan Genggong, pada Senin (12 Agustus 2024).
Akhirnya Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Gus Muhammad Rifky yang mempimpin sidang di forum itu menetapkan Musaffa Safril sebagai Ketua terpilih GP Ansor Jatim.
Safril mengaku bersyukur dan bangga atas kepercayaan sahabat-sahabat Ansor dari berbagai daerah di Jatim pada dirinya.
Tentu itu adalah amanah yang harus diemban dan dipegang teguh. Oleh karenanya, fokus utamanya dalam memimpin organisasi ke depan adalah memperkuat kaderisasi di berbagai tingkatan.
Utamakan Kaderisasi
"Kaderisasi adalah fondasi utama organisasi ini, dan kami akan memaksimalkan baik kaderisasi formal, informal, maupun non-formal," ujarnya.
Selain itu, Safril menekankan pentingnya penguatan ekonomi kader melalui berbagai kegiatan tematik dan inovasi yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Ia juga menegaskan bahwa PW GP Ansor Jatim akan sejalan dengan program-program yang diinisiasi oleh Pimpinan Pusat GP Ansor, termasuk pelaksanaan Ansor University yang akan diintegrasikan di Jawa Timur.
Dengan keputusan yang digelar secara aklamasi itu, Musaffa' Safril akhirnya menjadi nakhoda PW GP Ansor Jatim dengan visi yang berfokus pada penguatan kaderisasi dan pemberdayaan ekonomi kader selama masa khidmat 2024-2029.
Ketum GP Ansor Addin Jauharudin, mengatan GP harus terus melangkah mengikuti zaman yang terus berkembang. Inovasi di setiap jajaran bahkan PAC juga harus mampu berinovasi.
"Saya tegaskan jika ada acara ditingkat PAC dan itu ada inovasi yang bagus dan menarik, saya akan hadir. Meskipun Korwil ada acara tapi tidak ada inovasinya saya tidak akan hadir," tegasnya.
Selain itu, Gus Addin juga mengatakan bahwa, ia sudah berkomitmen untuk totalitas terhadap organisasi kepemudaan berbanom NU itu.
"Saya harus totalitas terhadap Ansor. Karena saya sudah ditakdirkan sebagai pemimpin. Saya harus mampu memberikan perkembangan yang lebih baik. Bahkan, setiap pengurus diwajibkan mengikuti pelatihan pengkaderan yang disediakan organisasi ini," tandasnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan mohon maaf terhadap segala kekurangan yang disiapkan oleh pihak tuan rumah Pesantren Genggong.
"Mohon maaf atas segala kekurangan di pondok kami dan ini merupakan kehirmatan bagi kami yang sudah dipilih untuk menjadi tuan rumah kegiatan yang sangat penting dilakukan setiap 4 tahun. Semoga mendapatkan barokah para ulama' terutama pendiri Pondok Genggong, karena acara ini digelar di dekat maqbaroh para ulama," pungkasnya.
Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.