Pemilik Warung di Banyuwangi Bantu Makanan Pasien Isolasi Mandiri
Kasus Covid-19 di Banyuwangi masih belum reda. Sebagian besar hanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Banyaknya warga yang melalukan isolasi mandiri ini menggugah kepedulian warga yang lain untuk memberikan bantuan makanan. Sehingga warga yang melalukan isolasi mandiri bisa fokus dengan kesehatannya.
Seperti yang dilakukan pasangan suami istri Ira Ernawati, 35 tahun dan Sarimo 46 tahun warga Perum Griya Giri Mulya Blok LM 9A. Pemilik warung Koloke Cak Mo ini setiap hari memberikan makanan bagi puluhan warga yang melalukan isolasi mandiri.
"Dalam kondisi seperti ini ekonomi susah, mau cari nafkah juga susah.Apalagi diisolasi dalam dua minggu gak kerja gak bisa apa-apa. Seandainya kita yang di posisi itu gimana," ujar Ira Ernawati, Kamis, 15 Juli 2021.
Atas dasar pemikiran itu, Ira Ernawati membantu warga yang melakukan isolasi mandiri sejak seminggu lalu. Dia juga mengajak pelanggan warungnya yang berkenan untuk memberikan donasi. Ajakan itu disampaikan secara langsung dan melalui status media sosial WhatsApp.
"Jadi bukan dari saya saja. Tapi juga dari pelanggan di warung. Saya ngajak dengan bikin status siapa yang mau donasi," jelasnya.
Satu kali donasi menurutnya hanya Rp 10.000 saja. Karena dia hanya membantu untuk makan siang saja. Dengan nilai donasi itu, sudah mendapatkan nasi, lauk, plus sayur dan buah jeruk. Ira Ernawati mengaku setiap hari selalu mengganti menu makanan yang diberikan.
"Kalau buahnya lebih sering pakai jeruk. Karena kandungan vitamin C-nya bagus," jelasnya.
Semakin hari semakin banyak yang tergerak ikut membantu memberikan donasi. Seperti kebetulan, lanjut Ira Ernawati semakin banyak juga informasi warga yang menjalani isolasi mandiri. Biasanya ada pelanggan atau temannya yang memberitahu jika ada warga yang melalukan isolasi mandiri dan butuh dibantu makanan.
"Alhamdulillah bisa sampai 70 porsi. Tambah banyak donaturnya, juga orang yang isolasi mandiri," ungkapnya.
Makanan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri itu diantarkan sendiri oleh Ira Ernawati. Biasanya dirinya dibantu anaknya. Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, Ira hanya bisa mengantarkan 35 paket saja. Sisanya, dia serahkan kepada rekannya untuk diantarkan sesuai data yang sudah diterima.
Dia mengaku awalnya merasa was-was saat mengantar. Namun dia meyakini dengan niat baik dan mengantarkan tanpa melakukan kontak dan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Bismilah saja. Pakai handglove (sarung tangan), pakai masker kita taruh di pagar. Kalau ada nomor telpon kita hubungi orangnya kalau makanan sudah ada di pagar," katanya.
Jika tidak memiliki nomor telepon biasanya cukup berteriak dari luar pagar rumah. Begitu pemilik rumah merespon dia sampaikan keperluannya mengantar makanan. "Kalau tidak tahu nomor teleponnya, teriak saja sambil ucap salam. Sambil kita doakan semoga cepat sembuh," beber Ira Ernawati.