Pemilik Toko di Blitar Tewas pernah Kehilangan Uang Rp1 Miliar
Seorang pekerja toko bernama Muhammad Alivreza dikejutkan oleh kematian majikannya, Bisri Effendi, Sabtu 27 Februari 2021 pukul 07.00 WIB. Si pemilik toko tewas di dalam toko yang berlokasi di RT 04/RW 03 Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Jasad korban tergeletak di lantai dengan posisi miring.
Wajah korban tertutup kain sarung dengan kondisi bersimbah darah. Darah tersebut sudah berwarna merah kehitaman. Kedua kaki korban juga diikat dengan lakban. Pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Tim Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri melakukan otopsi jenazah korban.
Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela belum merilis kasus kematian Bisri Effendi. “Karyawan yang menemukan korban bersama anak korban. Pemilik toko ini dipastikan sudah meninggal dunia,” jelas Leo kepada Ngopibareng.id di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut Leo, korban meninggal dengan beberapa luka di jasad korban. “Yang pasti terlihat jelas di bagian kepala. Yang lainnya menunggu proses otopsi,” jelasnya.
Mayat korban kondisinya sudah kaku. “Mengenai kapan kejadiannya masih kita dalami,” sambung Leo.
Untuk mengetahui secara pasti kejadiannya, pihak kepolisian sudah membawa barang bukti CCTV yang ada di dalam toko milik korban. “Kalau memang dalam olah TKP nanti ditemukan ada indikasi pembunuhan, maka kita akan melakukan pengejaran terhadap pelakunya,” jelas Leo.
Tempat usaha Bisri Effendi menjual alat-alat pertanian dan perlengkapan rumah tangga. Toko tersebut menjadi tempat usaha sekaligus tempat tinggalnya. Ia hidup sendiri. Sejak Jumat kemarin, toko milik korban tidak buka.
Menurut Hariani, pemilik warung makan yang berada di depan toko korban menyebut, Bisri Effendi selalu menutup tokonya setiap hari Jumat. Jika hari biasa, lanjutnya, toko tetangganya tersebut selalu buka pukul 07.00 hingga 21.00 WIB.
“Beliau orangnya baik, supel, dan tidak pemarah,” kenang Hariani.
Sudah menjadi kebiasaan Bisri Effendi setiap hari membuka toko sendiri di pagi hari, dan menutup toko pada malam hari. “Baru tadi pagi itu karyawannya datang tapi kondisi toko masih tutup,” ujar Hariani.
Sementara itu, menurut Siswanto, adik Bisri Effendi yang mempunyai toko pancing tak jauh lokasinya dari toko korban menyebut kakaknya pernah kehilangan uang. Tapi korban tidak pernah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. “Dia pernah kehilangan uang Rp1 miliar. Tapi dia tidak mau lapor ke polisi,” ujarnya.
Korban meninggalkan dua anak perempuan dan sudah berumah tangga. Korban juga memiliki riwayat sakit diabetes.