Pemilik Pangkalan Elpiji Ini Malah Dorong Warganya Ikut Jargas
Di antara ratusan warga yang mengikuti sosialisasi penggunaan dan pemanfaatan jaringan gas di Pasuruan Selasa 12 November 2019, ada satu sosok istimewa yang hadir dalam acara tersebut. Disebut istimewa bukan karena dia pejabat, melainkan kesadarannya yang mendorong warganya untuk ikut dalam program jaringan gas pada 2020 nanti.
Sosok istimewa tersebut adalah Achmad Subchan. Dia adalah Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Petamanan Kota Pasuruan. Pria berusia sekitar 40 tahun ini, sehari-hari sebenarnya menggantungkan hidup dari usaha membuka pangkalan elpiji di rumahnya. Subchan membuka usaha pangkalan elpiji di rumahnya sekitar dua tahun yang lalu. Sebelumnya, dia hanya pengecer elpiji biasa.
Namun, karena kegigihannya dalam menjual ditambah dengan kelayakan lahan yang ia miliki, dia akhirnya diusulkan oleh salah satu agen untuk naik status menjadi pangkalan elpiji. Namun dengan naiknya status usahanya menjadi pangkalan elpiji, ada beban berat yang harus ia laksanakan. Beban berat itu adalah harus mampu menjual dan menyalurkan elpiji sebanyak 2280 tabung per bulan.
Tak hanya itu, dia juga diwajibkan untuk membuat laporan elpiji 3kg itu disalurkan ke mana saja. Maklum, elpiji 3kg masih disubsidi oleh pemerintah. Sehingga tak salah jika pemerintah dalam hal ini Pertamina meminta pertanggungjawaban agar subsidi yang dikeluarkan tak disalahgunakan. Jika itu gagal ia tunaikan, maka status pangkalan bakal dilorot.
Uniknya, meski Subchan menggantungkan hidupnya dari usaha pangkalan elpiji miliknya, dia malah mendorong warganya ikut program jaringan gas di Kota Pasuruan pada 2020 nanti. Tak hanya mendorong warganya untuk ikut program jaringan gas, dia sendiri bahkan ikut mendaftar.
"Selain mendorong warga, saya sendiri pun ikut mendaftar. Lha wong gratis,' kata dia santai.
Padahal, dengan mendorong warganya untuk ikut program jaringan gas, sebenarnya malah akan mengurangi konsumen pemakai elpiji 3kg yang djualnya. Namun, Subchan cuek saja. Kata dia, rejeki bisa darimana saja. Dan lagi masih banyak warga Kota Pasuruan yang belum menikmati layanan jaringan gas.
"Usahanya mungkin memang lebih keras. Namun sudah biasa buat saya. Kalau untuk pedagang baru mungkin akan terasa berat," kata dia.
Subchan beralasan mendorong warganya untuk ikut program jaringan gas, karena selain program ini gratis, harga gas bumi juga dianggap lebih murah dibandingkan dengan elpiji 3kg. Dia bahkan juga sudah mempunyai pikiran jauh ke depan. Subchan membayangkan suatu saat nanti subsidi elpiji pasti akan dicabut oleh pemerintah.
"Dan kalau sudah dicabut, pasti harganya akan menjadi semakin mahal. Kasihan warga saya, beban hidupnya mungkin akan bertambah berat," ujar dia.
PT Perusahaan Gas Negara Selasa, 12 November 2019 melakukan sosialisasi pemasangan dan pemanfaatan jaringan gas kepada warga Kota Pasuruan. Acara ini dilaksanakan di Gedung Gradika Bhakti Praja milik Pemkot Pasuruan.
Tahun 2020 nanti warga Kota Pasuruan memang mendapatkan kuota pemasangan jaringan gas sebanyak 7004 sambungan rumah tangga. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan pada program yang sama pada 2018 lalu yang hanya sebanyak 6314 sambungan rumah tangga.
Kenaikan kuota jumlah sambungan rumah tangga ini tak lepas peran dari Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo yang secara aktif melobi pemerintah pusat untuk meminta tambahan kuota. Saat memberikan sambutan dia bercerita, jika awalnya pemerintah pusat sempat menjanjikan akan memberikan sekitar 10ribu sambungan rumah tangga kepada Pemerintah Kota Pasuruan. Namun kemudian angka itu menyusut menjadi sekitar 5ribu sambungan rumah tangga. Tapi kemudian dia melakukan lobi lagi.
"Hingga akhirnya muncul angka sekitar 7ribu SRT ini," kata Teno.
Teno demikian ngotot untuk meminta tambahan kuota pemasangan di kotanya karena dia sadar jika banyak warganya yang mulai beralih dari elpiji ke jaringan gas, maka akan mengurangi beban hidup mereka.
"Terutama beban itu dirasakan oleh kaum ibu, karena dia yang harus mengelola keuangan keluarga. Bisa hemat energi sampai 40 persen saja, buat ibu-ibu sangat berarti. Kalau bapak-bapak mungkin tak terlalu mempedulikan," ujar dia.