Pemilih Perempuan Lebih Besar, ISNU Blitar Waspadai Golput
Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Blitar menggelar pendidikan latihan pemilih bagi perempuan. Acara yang bekerja sama dengan KPU setempat, diikuti 80 peserta perempuan dari 22 kecamatan diwilayah Kabupaten Blitar.
Ketua PC ISNU H.Imam Kusnin Ahmad menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi ISNU dalam pelaksanaan sukses pemilu 2019 ini.
Mengapa kok pilih perempuan? Menurut Kusnin, kaum perempuan harus menjadi ujung tombak suksesnya proses demokrasi tahun 2019 kali ini. Mengingat posisi perempuan dalam perpolitikan nasional.
"Perempuan harus berdaya dalam politik mengingat pentingnya wanita sebagai pilar politik bangsa," ujar Kusnin, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Rabu 27 Maret 2019.
"Karena tingkat kesulitan mimilhnya sangat tinggi maka kami berharap kaum perempuan mau membantu sosialisasi pada pemilih perempuan dan pemilih milineal dan ikut menekan angka golput di Blitar," kata Kusnin Ahmad.
Selain itu ia menyampaikan tahun politik 2019 sangat beda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini ada 5 pilihan. DPRD tingkat II, Provinsi, Pusat, DPD dan presiden. Untuk itu perlu kejelian memilih.
"Karena tingkat kesulitan mimilhnya sangat tinggi maka kami berharap kaum perempuan mau membantu sosialisasi pada pemilih perempuan dan pemilih milineal dan ikut menekan angka golput di Blitar," kata Kusnin yang kini juga menjadi Kepala Corps Provost Banser Nasional itu.
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan yang berlangsung pada Sabtu 23 Maret lalu, sesuai data yang ada pemilih petempuan di Blitar jumlahnya lebih rendah dari pemilih laki-laki. Sebab jumlahnya 470.865 pemilij perempuan dai Jumlah DPT 943.840.
Sedang pemilih laki-laki ada 472.975 pemilih. Jadi selisih 2000-an suara.
"Untuk itu jangan sampai golput. Manfaatkan hak pilih yang ada. Agar calon yang diusung kaum perempuan bisa terpilih," katanya.
Hal senada juga disampaikan M Marukin dari KPUD. Menurutnya memang tahun ini pemilih perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pemilih laki laki.
Tapi sesuai pengalaman tingkat partisipasi memilih kaum perempuan lebih tinggi dari pemilih laki laki.
"Sesuai pengalaman partisipasi pemilih perempuan lebih tinggi dari pada pemilih laki laki," ungkapnya.(adi)