Pemerintahan Tak Berjalan Lancar, Kritik Walikota Hidup di Mars
Menjelang Pemilu serentak para aktor politik saling melakukan komunikasi dan lobi-lobi. Pendaftaran calon legislatif pun marak, pembahasan calon presiden dan pasangannya pun menjadi dialog warung kopi yang hangat.
Di tengah suasana itu, kita perlu merenung sejenak adanya humor dan lelucon politik. Lelucon yang cukup mengejutkan sekaligus sindiran berharga di panggung 'praktik kelicikan' ini.
Ini tiga humor politik di antarnya yang bisa kita nikmati saat ini.
1. Pemerintahan Tak Berjalan Lancar
Sebuah pemerintahan benar-benar buruk dan sangat mungkin akan kalah dalam pemilihan umum. Akhirnya, seorang tokoh partai politik mengumpulkan kabinet untuk menghadapi situasi tersebut.
"Teman-teman, pemerintahan kita tidak berjalan dengan baik, kita akan kehilangan kekuatan, kita akan kehilangan segalanya. Kita perlu melakukan sesuatu," kata perdana menteri.
Seorang menteri kemudian muncul gagasan dan berkata: "Kita akan mendekorasi ulang! Kami akan mengganti meja, kursi, sofa, lantai, gorden, semuanya akan diubah."
Yang lain juga setuju dan mulai membuat rencana.
Beberapa saat kemudian, pelayan masuk ke dalam membawa minuman dan snack, dan dia melihat mereka sangat kesal karena semua bekerja keras membuat rencana, dan berkata: "Apa yang terjadi?"
"Pemerintahan kami tidak berjalan dengan baik, dan kami akan mengubah dekorasi ruangan," jawab mereka.
Pelayan itu mengangkat bahu ragu-ragu.
"Kenapa kamu bereaksi seperti itu?" tanya perdana menteri.
"Apa yang bisa saya katakan pada kalian" jawabnya. "Sebelum saya datang ke sini untuk bekerja, saya dulu bekerja di tempat karaoke plus. Dan ketika bisnis tidak berjalan lancar, kami tidak mengganti furnitur, tetapi para penghuninya."
2. Melakukan Kebaikan untuk Kota
Seorang lelaki tua sedang duduk di barisan depan pada pertemuan kota. Dia mengolok-olok walikota saat penguasa kota menyampaikan pidato panjang.
Akhirnya walikota tidak tahan lagi. Dia menunjuk si pencemooh dan berkata, "Maukah Anda berdiri dan memberi tahu hadirin apa yang telah dia lakukan untuk kebaikan kota ini?"
"Baik Pak Walikota," kata pria itu dengan suara tegas. "Yang telah saya lakukan adalah, saya tidak memilih Anda dalam pemilihan tahun lalu."
3. Menemukan Kehidupan Cerdas di Mars
Menemukan kehidupa cerdas di Planet Mars. Itulah suasana perayaan dengan seluruh pegawai di LAPAN. Mereka baru saja membuat pencapaian ilmiah seumur hidup.
Saat mereka sedang syukuran, kepala ilmuwan di LAPAN, meminta semua orang untuk diam karena dia telah menerima telepon ucapan selamat dari Presiden. Dia mengangkat teleponnya, dan berbicara.
"Pak Presiden," kata Dr. Sunyoto, menyeringai lebar, "setelah dua belas tahun melakukan penelitian keras dan menghabiskan ratusan miliar rupiah, kami akhirnya menemukan kehidupan cerdas di Mars."
Kepala ilmuwan mendengarkan sebentar, dan senyumnya berangsur-angsur menghilang, digantikan oleh kerutan di dahi. Lalu dia berkata, "Tapi itu tidak mungkin... kita tidak akan pernah bisa melakukannya... Baik, Pak Presiden," dan menutup telepon.
Dia berbicara kepada kerumunan ilmuwan yang menatapnya dengan rasa ingin tahu.
"Saya punya kabar buruk," katanya, "Presiden sudah tahu bahwa sekarang kita telah menemukan kehidupan cerdas di Mars... dia ingin kita mencoba menemukannya di DPR."
Nah?!!!!