Pemerintah Pusat Pilih Banyuwangi Kembangkan Pisang Cavendish
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) RI memilih Banyuwangi sebagai salah satu lokasi pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor. Komoditas yang dipilih untuk dikembangkan di kota Gandrung ini adalah pisang cavendish.
Menurut Asisten Deputi Agribisnis Kemenko Perekonomian RI, Yuli Sri Wilanti, untuk mendorong peningkatan devisa negara, pemerintah sedang melakukan program pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor. Salah satu komoditas yang dibidik adalah tanaman pisang cavendish. Komoditas pisang ini memiliki potensi pasar yang luas.
"Kami ingin mengajak Banyuwangi untuk bersama-sama mengembangkan. Mengingat pasar pisang cavendish ini sangat luas di berbagai negara," kata Yuli saat bertemu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu, 11 Maret 2020.
Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia. Di Indonesia, pisang ini lebih dikenal dengan sebutan Pisang Ambon Putih. Banyuwangi dipilih untuk pengembangan buah ini karena memiliki potensi pertanian yang cukup bagus. Begitu juga kualitas produk perkebunannya, seperti kakao dan kopi.
"Kami yakin kondisi tanah di sini bakal cocok untuk pengembangan pisang cavendisih. Langkah awalnya, petani kami ajak mengoptimalkan lahan yang ada. Kita akan bantu penuh untuk tingkatkan produktivitasnya," ujarnya.
Kemenko Perekonomian telah menggandeng perusahaan ekportir untuk pemasaran produknya, yakni PT Great Giant Pineapple. Perusahaan ini adalah eksportir buah skala besar di Indonesia yang telah berpengalaman puluhan tahun. Perusahaan ini, akan menjadi offtaker yang membeli semua produk petani. Sehingga petani tidak perlu khawatir karena sudah disiapkan buyer-nya.
"Dijamin semua produknya pasti terserap pasar. Dengan demikian, negara akan untung karena ekspornya meningkat, petani juga semakin sejahtera karena pendapatannya ikut terkerek," katanya.
Selain memastikan pangsa pasar, lanjut dia, perusahaan ini juga akan menyediakan bibit, pupuk, pendampingan penanganan pasca panen, hingga proses packaging yang standar ekspor.
Bupati Anas menyambut baik dan mendukung penuh program tersebut. Menurutnya, program ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan petani Banyuwangi. Anas langsung meminta Dinas Pertanian untuk membantu menyiapkan lahan. Sehingga pisang cavendish bisa segera dikembangkan di Banyuwangi.
"Ini program bagus karena bisa memberdayakan petani daerah. Pendampingan yang diberikan tim ahli akan memperkaya pengetahuan petani, apalagi standarnya sudah kualitas ekspor," kata Anas.
Pengembangan pisang cavendish ini menurut Anas, akan memperkaya ragam buah lokal di Banyuwangi. Saat ini, Banyuwangi sudah memiliki manggis, jeruk, buah naga, hingga durian.
"Kami pasti akan support program ini, apalagi ini adalah bagian gotong-royong semua daerah untuk menghasilkan devisa di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini," katanya.