Pemerintah Pusat Kucurkan Bantuan Bagi 1,1 Juta UMKM di Jatim
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi di Jawa Timur akhirnya bisa bernapas lega karena mendapat kucuran dana bantuan dari pemerintah pusat dalam rangka menekan dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki secara langsung memberikan kepada perwakilan penerima Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) dan Bantuan Dana Bergulir (Dagulir) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 30 Agustus 2020.
Total, ada sebanyak 1,1 juta UMKM di Jatim yang mendapat Banpres PUM sebesar Rp2,4 juta, dan 20 koperasi serta beberapa UMKM yang mendapat Bantuan Dagulir dengan nilai beragam.
Angka pemberian bantuan pada UMKM ini telah melampaui kuota, karena pada saat ada program ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajukan penambahan kepada Presiden Joko Widodo sebanyak 2 juta UMKM. Alasannya, dari data 54 persen PDRB Jatim disuport oleh UMKM.
“Untuk Jatim, saat ini sudah di atas rata rata. Mudah-mudahan apabila ada tambahan kuota, maka Jatim akan diberi perhatian,” kata Teten.
Khusus untuk Dagulir KUMKM, Teten merinci sejak tahap I pada Juli lalu, telah tersalurkan dana sebesar Rp86,7 miliar kepada 12 Koperasi. Sedangkan tahap II pada September ini akan disalurkan kepada delapan Koperasi dengan total Rp138 miliar. Sehingga total yang tersalurkan Rp225, 45 miliar.
Selain itu, ia mengatakan, pemerintah juga telah melakukan restrukturisasi pinjaman sehingga meringankan beban para pelaku usaha.
Mantan Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu berharap, ke depan dapat membuat model bersama dengan LPDB, yaitu menjadikan koperasi sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan yang murah untuk UMKM, karena total ada 64 juta UMKM di Indonesia.
“Di Jawa Timur banyak koperasi yang membutuhkan tambahan modal. Ke depan kami buat satu model di mana koperasi mitra pemerintah menyalurkan pembiayaan murah. Ada 64 juta pelaku usaha mikro, gak bisa diurus langsung satu-satu, kalau lewat koperasi usaha mikro gak jalan sendiri dan ada pembinaan bagi UMKM lewat koperasi,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemerintah pusat terhadap penanganan pandemi di Jatim.
Dengan gerak cepat yang dilakukan pemerintah menurunkan program bantuan ini diharapkan dapat mempercepat penanganan dampak ekonomi. Di sisi lain, Pemprov Jatim mengendalikan penyebaran Covid-19 agar tidak meluas.
"Hal ini menjadi penguatan bagi pergerakan ekonomi di Jatim. Tentu beriringan dengan pengendalian Covid-19," tambahnya.