Pemerintah Punya Alasan Mengapa Atlet Perlu Segera Divaksin
Pemerintah mempunyai alasan tersendiri mengapa memprioritaskan atlet pada saat vaksinasi tahap kedua. Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga menyebut jika atlet punya kontribusi yang sangat besar bagi bangsa dan negara. Gatot S. Dewa Broto, pun mengutip pernyataan Wakil Presiden. Kata Wapres ada dua momen di mana lagu Indonesia Raya bisa dengarkan di luar negeri. Momen pertama saat kepala pemerintahan berkunjung ke negara lain. Dan yang kedua kedua adalah saat atlet berlaga di luar negeri dan memenangkan kejuaraan.
"Atas dasar itulah atlet patut diberi prioritas mendapatkan vaksinasi,” kata Gatot S. Dewa Broto.
Pada 26 Februari 2021 lalu, atlet, pelatih, dan tenaga pendukungnya telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama dan dilanjutkan pemberian dosis kedua pada 13 Maret. Atlet yang mengikuti program vaksinasi ini tidak hanya atlet nasional namun juga kepada atlet-atlet di daerah.
“Vaksin ini banyak ditunggu khususnya bagi masyarakat olahraga. Kita ketahui pada tanggal 20 Oktober sampai 4 November 2021 kita akan melaksanakan PON ke 20 di Papua, dan baru saja kita rapat bersama 34 KONI Provinsi di seluruh Indonesia, dan meminta seluruh atlet dan tenaga pendukung bisa divaksin segera,” tutur Doedie Gambiro, MBA, Ketua BINPRES KONI Pusat.
Dalam rangka PON ke 20 nantinya hampir 7.000 atlet yang berlaga dan apabila dihitung dengan official mereka, maka akan ada 10.000 kontingen yang akan berangkat ke Papua Oktober mendatang.
Dalam rapat terbatas bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Presiden Indonesia juga telah mengarahkan untuk mempersiapkan penyelenggaraan PON 2021. “Bapak Presiden menyatakan para atlet wajib divaksin secepat mungkin, begitu juga masyarakat sekitar venue pertandingan olahraga juga akan divaksinasi,” tutur Gatot Broto.
“Pertandingan dalam olahraga yang menentukan kemenangan juga ada faktor psikologis. Sehingga vaksinasi memberikan rasa nyaman, sehingga prestasi mereka bisa keluar secara maksimal. Ini membuat percaya diri para atlet bertambah besar,” tambah Doedie Gambiro.
PON ke 20 di Papua nantinya akan menjadi ajang pembuktian bagi Indonesia. Dengan jumlah 10 ribu atlet dan pendukungnya, kesempatan ini akan memperlihatkan bagaiman Indonesia bisa mengendalikan COVID-19 melalui protokol kesehatan yang ketat.
“Ini justru bukan hambatan bagi kami tapi tantangan yang menarik, karena kami ingin menunjukkan PON di Papua bisa berlangsung sukses di walau dalam kondisi pandemi,” terang Doedie Gambiro.
“Di mata internasional Indonesia dinilai sudah bagus dalam memprioritaskan vaksinasi kepada atlet. Pengaruh vaksinasi atlet ini sangat besar sekali,” tutup Gatot Broto.