Pemerintah Musnahkan 6 Juta Vaksin Sinovac, Ini Sebabnya
Jutaan vaksin Covid-19 di Indonesia tidak dapat digunakan, dan harus dimusnakan karena expirid atau kedaluwarsa. Anggota Komisi IX DPRI Kurniasih Mufidah menyebut vaksin yang kedaluwarsa itu berjumlah sekitar 9 juta vaksin. Sebagian besar dari merek Sinovac, kemudian AstraZeneca dan Pfizer.
Mufidah menilai, ini sebuah keteledoran, dan buruknya managemen pelaksanaan vaksinasi di Indonsia. Ia juga mempertanyakan target vaksinasi 2 juta sehari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
"Saya menerima laporan pelaksanaan vaksinasi menurun. Bahkan capaiannya sehari kurang dari satu juta, dan pernah hanya 5. 000 per hari," kata Mufidah kepada Ngopibareng.id, Senin, 28 Februari 2022.
Politisi PKS itu mendesak Pemerintah untuk menjelaskan, mengapa ini bisa terjadi. Di satu sisi masyarakat diubrak-ubrak untuk segera vaksin, tapi di sisi lain pelaksanaan vaksinasi malah kendor. "Hanya semarak di kota, itupun kalau dikunjungi oleh presiden." Fakta mengendornya pelaksanaan vaksinasi, adalah sampai ada vaksin yang kedaluwarsa," kata Mufidah.
Jurubicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, membenarkan ada vaksin yang kedaluwarsa sebanyak 6 juta vaksin, sebagian besar merek Sinovac.
Saat dikonfirmasi Ngopibareng.id, Senin 28 Februari 2022, ia juga meluruskan pernyataan anggota DPR Mufidah yang menyebut pelaksanaan vaksinasi mengendor. "Untuk mempercepat vaksinasi dosis 1 dan 2 serta vaksin penguat atau boster, pemerintah melibatkan TNI-Polri," ujar Nadia.
Saat ini program vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 93 persen sasaran dan untuk dosis 2 mencapai 69 persen.
Vaksin Donasi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkapkan mayoritas vaksin Covid-19 yang expired atau kedaluwarsa merupakan vaksin donasi dari negara-negara maju.
Hingga bulan Desember 2021, terdapat 1,12 juta vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa. Sebanyak 1,1 juta di antaranya merupakan vaksin donasi. Maka dipastikan tidak ada kerugian negara dengan vaksin yang kedaluwarsa tersebut.
"Jadi 98 persen dari donasi, gratis," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa 18 Januari 2022.
Budi mengatakan, Indonesia mendapatkan banyak vaksin donasi lantaran dipandang memiliki laju vaksinasi yang tinggi.
Kata Budi vaksin donasi banyak diberikan kepada negara-negara di Afrika. Namun, lantaran di Afrika kemampuan vaksinasi rendah maka banyak vaksin donasi yang expired.
"Jadi negara-negara yang ngasih kemudian kan nggak happy, dia cari negara mana yang suntikan cepat dan itu Indonesia," imbuhnya.
Merek vaksin Covid-19 untuk donasi mayoritas ialah AstraZeneca, Pfizer dan Moderna. Adapun expired date vaksin donasi 1-3 bulan, hal tersebut membuat banyak vaksin donasi di Indonesia yang kedaluwarsa.
Daerah-daerah yang paling banyak terdapat vaksin kedaluwarsa ialah Jawa Barat 272.000 dosis, Jawa tengah 148.000 dosis, Sulawesi Selatan 120.000 dosis, Jawa Timur 104.000 dosis dan Banten 90.000 dosis. Sisanya ada di provinsi lain.