Pemerintah Malaysia Ngotot Ingin Pulangkan Warganya dari Temboro
Pemerintah Malaysia berupaya untuk memulangkan sebanyak 118 santri asal Malaysia yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Magetan. Upaya pemulangan ini dilakukan setelah ditemukannya santri yang dinyatakan positif melalui rapid test yang dilakukan Pemerintah Daerah Magetan.
Koordinator Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menyampaikan, hari ini pihaknya telah bertemu dengan delegasi pemerintah Malaysia.
"Ada delegasi Malaysia yang hadir mereka berkeinginan santri asal Malaysia bisa dievakuasi," kata Kohar ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 24 April 2020.
Dari data yang ada, Kohar menyampaikan, tercatat ada 118 santri Malaysia di Temboro. Sebanyak 104 di antaranya dinyatakan negatif dalam rapid test, sedangkan 14 lainnya dinyatakan positif.
Saat ini, katanya 14 orang yang positif telah mendapat treatmen berupa pemeriksaan swab test dan diisolasi di ruang observasi yang disediakan pemerintah Magetan.
"Mereka berkeinginan yang 104 nonreaktif (negatif) bisa dievakuasi tapi sebenarnya negatif di rapid test itu sudah kami sampaikan bukan berarti aman. Kami sudah sampaikan berbagai opsi tapi besok kami matangkan lagi. Untuk yang rapid positif sudah kita lakukan swab, kalau postif ya harus kita amankan lebih dulu," kata dia.
Rencananya, ada beberapa hal utama yang akan dimatangkan besok. Yakni terkait pemberangkatan dari Temboro ke Bandara Juanda, kemudian dari Juanda ke Malaysia. Namun, dapat dipastikan Malaysia akan mengirim pesawat menjemput warganya.
Advertisement