Pemerintah Kenalkan Aplikasi Peternak Go Online
Jika peternak ingin maju berkembang, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi adalah sebuah keniscayaan yang wajib dilakukan. Karena dengan menerapkan bisnis secara sistem daring/online sudah pasti akan lebih memudahkan dalam mendistribusikan hasil ternak kepada konsumen.
Demikian dikatakan Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital Pertanian dan Perikanan, Kementerian Kominfo, Wijayanto pada rapat koordinasi strategi produksi dan distribusi hasil peternakan di era industri yang digelar Biro Sumber Daya Alam, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur di Baobab Resort Prigen, Pasuruan, Rabu, 7 Agustus 2019.
"Sistem penjualan online sangat menghasilkan keuntungan berlipat dibandingkan dengan penjualan manual. Peternak akan lebih leluasa untuk mempromosikan dan memasarkan hasil ternak dan olahan. Jangkauan pasar yang lebih luas, sudah pasti. Ini bisa memangkas biaya produksi dengan potensi pendapatan tak terbatas," kata pria.
Wijayanto mengaku optimis bahwa peluang bisnis peternakan secara online melalui marketplace maupun dengan penerapan manajemen ternak berbasis internet bisa bisa lebih maju dan makmur.
Menurutnya, banyak platform yang dapat dimanfaatkan peternak dalam memasarkan produknya. Baik media sosial, website, iklan baris maupun marketplace sama-sama efektif dan ampuh digunakan sebagai media promosi. Sehingga tidak butuh waktu terlalu lama untuk mendapatkan konsumen loyal di setiap konten promosi produk yang diunggah sebelumnya.
“Dengan platform digital, teman-teman tidak perlu khawatir dalam memasarkan. Seperti Ternaknesia, layanan e-commerce yang menjualkan hasil ternak juga membantu permodalan melalui konsep crowd investment. Atau bisa juga memanfaatkan iTernak yaitu aplikasi beternak online melalui aplikasi mobile dan website, tanpa harus memiliki lahan, keterampilan dan waktu untuk merawat hewan ternak. Jadi bisa menghubungkan pasar ternak, peternak, koperasi ternak dan investor," katanya di hadapan seluruh peserta rakor.
Di sisi lain, peternak juga dapat memanfaatkan DycodeX yakni perangkat manajemen ternak berbasis Internet of Things (IoT) yang bisa membantu memantau hewan ternak dengan beragam fitur.
Misalnya fitur pelacakan hewan ternak, mendeteksi aktivitas hewan ternak, estimasi kesehatan hewan hingga membaca kondisi lingkungannya. Sehingga sangat memudahkan peternak untuk mengembangkan manajemen bisnisnya.
Oleh karena itu, di akhir pemaparannya, Wijayanto kembali menekankan kehadiran teknologi informasi harus benar-benar dimanfaatkan oleh peternak di seluruh Jawa Timur untuk memajukan dunia usahanya.
Terlebih dengan tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk peternakan saat ini. (sumber: www.pasuruankab.go.id)