Pemerintah Kamboja Larang Ekspor ASI
Phnom Penh: Di Kamboja, ASI (air susu ibu) bisa diperjual-belikan. Bahkan sampai diekspor, terutama ke Amerika Serikat, karena banyak wanita di AS yang enggan menyusui bayinya, atau ibu yang tidak dapat menghasilkan susu.
Tetapi pemerintah Kamboja mulai pecan ini secara resmi melarang penjualan dan ekspor ASI yang diperoleh dari sejumlah perempuan di negara itu. Larangan itu diberlakukan setelah muncul laporan yang menunjukkan bagaimana perempuan melakukan perdagangan kontroversial itu untuk menambah pendapatan di salah satu negara termiskin di Asia Tenggara tersebut.
Perintah itu dikeluarkan setelah Kamboja sementara waktu menghentikan ekspor ASI yang dilakukan oleh Ambrosia Labs yang berbasis di Utah, yang mengklaim sebagai perusahaan pertama yang memasok produk itu dari luar negeri dan menyalurkannya ke Amerika Serikat (AS).
Susu ASI tersebut diperoleh dari perempuan miskin di Kamboja yang berada di ibu kota Phnom Penh dan kemudian dikirim ke AS. Susu tersebut ditempatkan dipasteurisasi dan dijual seharga 20 dolar Amerika (sekitar Rp 266 ribu) per kemasan.
Pelanggan perusahaan itu adalah para ibu di AS yang tidak bisa menghasilkan susu dalam jumlah yang cukup untuk anak mereka.
Hari Selasa (28/3) kemarin kabinet Kamboja memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk mengambil tindakan guna segera mencegah pembelian dan pengeksporan ASI dari para ibu di Kamboja. (nga)