Pemerintah Indonesia Kecam Tragedi Bom di Sri Langka
Pemerintah Indonesia melalui kementerian luar negeri mengecam keras serangkaian serangan bom di Sri Lanka, Minggu, 21 April 2019. Tercatat hingga saat ini 158 orang tewas dalam ledakan di delapan lokasi.
Dalam pernyataan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga.
"Indonesia mengecam keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka pada 21 April 2019, sekitar pukul 09.00 (waktu setempat). Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," demikian isi pernyataan Kemlu RI.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kolombo terus memantau perkembangan situasi dan telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit, dan Perhimpunan WNI setempat. "Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut," katanya.
Saat ini ada sekitar 374 WNI yang tinggal di Sri Lanka, termasuk 140 di ibu kota Kolombo. Pemerintah mengimbau agar WNI di Sri Lanka tetap waspada, berhati-hati, dan mengikuti arahan dari otoritas keamanan setempat.
Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo +94772773127
Lebih lanjut Pemerintah Indonesia yakin Sri Lanka dapat mengatasi situasi dengan baik, namun bersedia memberikan bantuan jika diperlukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari total 158 korban tewas, 35 di antaranya merupakan warga asing, yakni berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Ada pula beberapa warga China menderita luka.
Serangan menyasar tiga hotel berbintang lima di Kolombo, yakni Shangri-la, Grand Cinnamon, dan Kingsbury. (wit/ins)