Soal Salat Idul Fitri, Ini Tausiah Wapres Ma’ruf Amin
Wapres KH Ma'ruf Amin me ngatakan salat Idul Fitri yang biasanya diadakan di masjid atau lapangan terbuka, namun, dengan adanya pandemi corona virus disease 2019 (covid-19), pemerintah mengimbau agar pelaksanaan Salat Id pada 1 Syawal 1441 Hijriah diadakan di rumah.
“Pemerintah meminta supaya masyarakat dalam merayakan (Salat) Idul Fitri dilakukan di rumah, tidak di masjid atau di lapangan terbuka karena situasi negara masih menghadapi bahaya covid-19,” kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menyampaikan tausiah akhir Ramadan di kediaman dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Jumat 22 Mei 2020. Sehingga, ia melanjutkan, dibutuhkan upaya pencegahan berkumpulnya massa guna mencegah penularan covid-19.
Wapres menyampaikan, bahwa agama Islam mengajarkan umatnya untuk membangun kemaslahatan (kebaikan) dan menghilangkan kemudaratan (kerugian). Oleh karena itu, di tengah keadaan pandemi seperti saat ini, merupakan saat yang tepat untuk mengimplementasikan ajaran tersebut di antaranya dengan melakukan penyesuaian pelaksanaan kegiatan beribadah dengan keadaan yang dihadapi.
“Dan saya kira agama juga mengajarkan kita untuk menjaga kehidupan dari kemungkinan tertimpa bahaya,” katanya.
Menurutnya, di dalam melaksanakan ajaran agama pemeluknya senantiasa menyesuaikan dengan keadaan. “ Dan tahun ini hari raya kita masih dalam suasana kedaruratan itu, kebahayaan itu. Tahun ini kita masih dalam suasana mudarat, tahun kebahayaan,” tutur nya.
Wapres mengakhiri tausiahnya dengan menyebutkan apabila masih terdapat pelaksanaan ibadah Salat Id di ruang terbuka, maka hal tersebut bertentangan dengan prinsip ajaran agama Islam serta melanggar imbauan ulil amri (pemimpin) yang bertujuan untuk kemaslahatan umat.
“Andai kata kita memaksakan untuk mengadakan di masjid atau di lapangan, kemudian terjadi penularan-penularan itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama yang seharusnya memperkecil bahaya, (men-tashirul dharar), tapi justru memperbesar yaitu memperbesar bahaya itu, (ta’zimul abrar),” kata Wapres.
Advertisement