Kendaraan Listrik Nasional Siap Bersaing di Pasar Global
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro meninjau kesiapan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Kendaraan ramah lingkungan ini dikembangkan oleh PT Mobil Anak Bangsa (PT MAB) di Kudus, Jawa Tengah.
“Bagus sekali, kendaraan listrik perlu dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang bersifat terbatas dan sl berpotensi merusak lingkungan,” kata Menristek/Kepala BRIN dalam siaran pers, Sabtu 28 Nivemver 2020.
PT MAB merupakan salah satu perusahaan otomotif nasional yang bergerak dibidang penyediaan kendaraan listrik dan industri pendukungnya meliputi manufaktur, distribusi, suku cadang, dan infrastruktur pendukung kendaraan listrik. Sedangkan PT Karoseri Anak Bangsa merupakan anak perusahaan PT MAB.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT MAB dengan BPPT (Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi), dan beberapa perguruan tinggi yaitu UNS dan ITS, disaksikan Menristek/Kepala BRIN dan Founder PT MAB Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Kerjasama yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri kendaraan listrik nasional di pasar global.
“Saya mendukung penuh upaya berbagai pihak baik PT MAB, BPPT, UNS, maupun ITS yang bersama-sama menciptakan inovasi transportasi ramah lingkungan berkualitas melalui pengaplikasian baterai listrik yang termasuk Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Harapannya, dengan sinergi triple-helix yang solid, inovasi Indonesia dapat bersaing secara global,” ujar Menteri Bambang.
Baterai untuk kendaraan listrik menjadi salah satu program Prioritas Riset Nasional 2020-2024 yang berada di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN. Regulasi terkait juga diterbitkan oleh Pemerintah melalui Perpres No. 55 Tahun 2019 yang membahas tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca.
“Selain sebagai dukungan untuk energi hijau, keberadaan kendaraan listrik juga dapat mendorong hilirisasi bahan baku baterai di Indonesia untuk kemandirian energi bangsa,” tambah Menteri Bambang.
Dari Kudus, Menteri Bambang Brodjonegoro melanjutkan kunjungan ke Kendal untuk meninjau lokasi produksi rumah ramah gempa sekaligus meresmikan Taman Riset dan Inovasi di kawasan pabrik PT Terryham Proplas Indonesia (TPI).
Rumah ramah gempa merupakan rumah yang menggunakan bahan UPVC (Unplasticized Poly Vynil Chloride) sebagai pengganti kayu untuk pembuatan tembok, pintu, maupun kusen. Tiang dan atapnya menggunakan baja ringan. Selain tahan gempa, rumah ini juga tahan panas hingga 220 derajat Celsius. UPVC yang digunakan untuk rumah ramah gempa ini diteliti dan diujicoba oleh UNDIP dan BPPT.
Menteri Bambang diakhir safarinya di Jawa Tengah juga meresmikan Taman Riset dan Inovasi yang juga berada di kawasan lokasi rumah ramah gempa dan juga pusat diklat wirausaha muda yang menjadi pusat pelatihan para pemuda dan pemudi di wilayah Kendal dan sekitarnya.
Advertisement