Pemerintah akan Gabung 106 Hotel Milik BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal merealisasikan rencana penggabungan seluruh hotel plat merah ke dalam sebuah perusahaan induk. Saat ini tercatat ada 106 hotel milik BUMN yang akan digabungkan.
Terkait rencana ini, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau Inna Group, Iswandi Said mengatakan, Kementerian BUMN saat ini telah membentuk konsultan untuk merealisasikan rencana ini.
"Saat ini satu tim dari BUMN sedang membentuk konsultan untuk mencarikan pola yang terbaik penggabungan ini. Saat ini ada 106 hotel BUMN yang kondisinya bermacam-macam," kata Iswandi, Kamis, 30 Januari 2020.
Selain kondisi fisik yang beragam, kepemilikan hotal BUMN juga berbeda-beda. Ada beberapa hotel BUMN yang dimiliki oleh gabungan beberapa BUMN. Ada juga hotel yang kepemilikannya bekerjasama dengan pihak asing.
"Memang ada beberapa hotel yang dikelola sendiri sebagai unit sendiri di BUMN, tapi ada juga yang punya tapi operatornya dikasih asing. Ada juga yang operatornya anak usahanya sendiri. Jadi kondisinya bermacam-macam," ujarnya.
"Buat HIN adalah bagaimana kinerjanya bagus. Kita harus meyakinkan ke mereka (Kementerian BUMN) kalau hotelnya nanti diserahkan ke kita, kita harus bisa mengelola dan membuktikan lebih menguntungkan dibandingkan pengelolaan sebelumnya," ujarnya.
Untuk penggabungan ini, Kementerian BUMN telah menunjuk 7 BUMN yakni HIN, PT Pertamina, Patra Jasa, PT Pegadaian, PT Garuda Indonesia, PT Angkasan Pura I serta PT Pembangunan Perumahan.
Kajian mencari bentuk penggabungan hotel ditargetkan bisa rampung dalam enam bulan ke depan. Jika HIN yang ditunjuk untuk mengelola? "Harus Siap. HIN satu-satunya core hotel di BUMN," ujarnya.