Pemeriksaan yang Harus Dilakukan untuk Mendiagnosis KNF
Kanker Nasofaring (KNF) menjadi salah satu jenis kanker yang mematikan. Untuk mengetahui atau mendiagnosis KNF harus dilakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan apa sajakah yang harus dilakukan untuk mendiagnosis KNF?
Dr. Yoke Surpri Marlina,Sp.Onk.Rad spesialis Onkologi Radiasi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya, mengatakan ada beberapa tahap pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mendiagnosis KNF.
1. CT scan atau MRI
Menurut, Yoke pemeriksaan ini meliputi area kepala leher dan biopsi jaringan yang diambil dari jaringan nasofaring.
"Dari hasil biopsi itu akan terlihat apakah ada KNF pada jaringan tersebut," kata Yoke Surpri Marlina.
2. Rongent Thoraks (dada)
Selain CT scan atau MRI, ada beberapa pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan, yaitu rontgen thoraks.
"Hal ini dimaksudkan untuk penilaian stadium kanker sebagai target terapi, menentukan tata laksana pengobatan dan menetapkan peluang kelangsungan hidup," jelasnya.
Untuk menentukan stadium KNF, ujar Yoke kalangan medis lebih banyak menggunakan sistem TNM untuk menentukannya. Yang didasarkan pada tingkat tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar getah bening (N/node), dan adanya metastasis (M).
"Jika tidak terdapat penyebaran ke kelenjar getah bening di dekat kanker, maka N diberi nilai 0. Jika kelenjar getah bening terdekat menunjukkan kanker, N diberi nomor mulai dari I, II, III, dan seterusnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Yoke mengungkapkan penyebaran yang mungkin terjadi pada KNF antara lain sel kanker menyebar ke jaringan-jaringan sekitar nasofaring, seperti tenggorokan, tulang, dan otak. Dan dapat bermetastasis ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang, paru-paru, dan hati.
Tambahnya, pada kasus KNF, sangat diharapkan bisa terdeteksi sejak dini. Karena bisa membuat kemungkinan keberhasilan terapi cukup tinggi.