Pemeriksaan Rapid Test Serentak, Puskesmas Masih Antre Ambil Alat
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengumumkan akan melaksanakan rapid test di seluruh Puskesmas se-Surabaya, hari ini, Selasa, 31 Maret 2020.
Rencananya, alat rapid test ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang ada di masing-masing wilayah puskesmas.
Nyatanya, dari pantauan Ngopibareng.id di dua puskesmas di Surabaya, hal tersebut belum dilakukan. Kepala Puskesmas Ngagel Rejo, drg. Endang Susilowati mengatakan, alat rapid test tersebut masih dalam proses pengambilan.
"Iya hari ini memang dijadwalkan untuk pemeriksaan rapid test. Tapi saat ini alatnya masih diambil oleh Puskesmas Jagir (perwakilan per kecamatan). Jadi ini masih menunggu alatnya," kata Endang.
Endang mengatakan, setiap wilayah akan mendapatkan alat rapid test sesuai dengan jumlah ODP dan PDP yang ada di wilayahnya. Serta ada alat rapid yang diperuntukkan bagi tenaga medis yang melakukan pemeriksaan.
"Data ODP dan PDP dapat langsung dari Dinas Kesehatan Kota (DKK). Di wilayah saya ada 1 PDP, 16 ODP, dan diberikan jatah 4 untuk tenaga kesehatannya yang kontak langung dengan PDP atau ODP," jelasnya.
Saat ditanya kapan akan melaksanakan pemeriksaan rapid test ini, Endang masih belum bisa memastikan karena harus menunggu alat rapid testnya datang dulu.
"Kami tunggu dulu alatnya. Kalau sudah datang baru kami akan menghubungi ODP dan PDP-nya untuk dilakukan pemeriksaan. Kalau hari ini alat kesorean, mungkin besok akan kami lakukan," imbuh Endang.
Guna melakukan pemeriksaan ini, pihaknya sudah menyiapkan ruangan khusus yang memiliki banyak ventilasi.
"Kami tidak memiliki ruangan isolasi. Jadi kami mengunakan ruang yang langsung kena sinar matahari untuk menghindari penyebaran atau penularan pada orang lain," paparnya.
Senada, kepala Puskesmas Wonokromo, dr.Era Kartikawati juga mengatakan hal yang sama.
"Pemeriksaannya belum ada, alatnya masih dibagikan, kami juga masih menunggu alatnya," kata Era Kepada Ngopibareng.id.
Ia menyebutkan, di wilayahnya hanya ada 1 ODP yang akan diperiksa.
"Dan juga nanti ada jatah untuk tenaga kesehatannya yang bersentuhan langsung dengan ODP atau PDP," tuturnya.
Advertisement