Pemeriksaan 2 Petugas Palang Pintu Tunggu Pendampingan PT KAI
Polisi belum memeriksa dua petugas penjaga palang pintu rel kereta api di lokasi kecelakaan antara Kereta Rel Diesel (KRD) dengan dua truk di Lamongan.
Alasannya, pemeriksaan terhadap dua petugas dalam kapasitasnya sebagai saksi ini masih menunggu pendampingan dari PT KAI Jakarta.
Dua petugas palang pintu itu adalah Febri Handono, 31 tahun, asal Dusun Mejeruk, Desa Bulurejo, Kecamatan, Rengel, Tuban dan M Mariyono, 39 tahun, warga Dusun Keduwul, Desa Menongo Kecamatan. Sukodadi, Lamongan.
Kasi Humas Polres Lamongan Iptu Jinanto mengatakan, pemeriksaan kedua petugas tersebut diagendakan pada Kamis, 10 Maret 2022. "Jadi, sementara ini kita baru memeriksa saksi yang berada di lokasi kejadian tabrakan," katanya, Rabu, 9 Maret 2022.
Saksi yang sudah dimintai keterangan, di antaranya pengemudi dan penumpang truk Colt Diesel Nopol K 8438 Y, yakni, M Bachtiar Novendi, 30 tahun, dan Rofigin, 34 tahun, keduanya asal Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban.
Satu saksi lagi, pengemudi truck box nopol S 9829 NF, Imam Subeki, 42 tahun, warga Pertapaan Maduretno, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Untuk kasus kecelakaan ini, lanjut Iptu Jinanto, penanganan dilimpahkan ke Satreskrim, bukan Satlantas. Awalnya, ditangani Satlantas, karena ada dugaan kelalaian pengemudi.
"Tetapi, setelah paparan, kasus kecelakaan itu diduga karena kelalaian penjaga palang pintu. Sesuai undang-undang, kecelakaan kereta memang kewenangan Satreskrim," katanya.
Diketahui, KRD jurusan Cepu-Surabaya menabrak dua truk di lintasan rel berpalang pintu di Lamongan, tepatnya di lintasan jalan raya Babat-Lamongan.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 06.30 atau selang 1 menit setelah kereta barang lewat. Sehingga, palang pintu yang baru saja dibuka belum sempat ditutup kembali. Bersamaan dengan itu terdapat dua truk dari arah berlawanan hendak melintas dan langsung tertabrak.
Tidak ada korban jiwa dalam tragedi tersebut. Hanya luka ringan yang dialami sopir truk tersebut. Akibat kecelakaan tersebut dua truk mengalami rusak berat.