Pementasan Teater Koma Terdampak Corona
Teater Koma menunda pementasan lakon Sampek Engtay dari Maret menjadi Agustus mendatang demi mencegah penyebaran virus corona.
"Mempertimbangkan alasan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat dalam pertunjukan teater Sampek Engtay, Teater Koma dengan berat hati memutuskan untuk mengubah tanggal pertunjukan," demikian keterangan Teater Koma, Senin 16 Maret 2020.
Komunitas yang didirikan oleh Nano Riantiarno ini menyampaikan bahwa pertunjukan yang seharusnya dilaksanakan pada 28 dan 29 Maret ini diubah menjadi 15 dan 16 Agustus mendatang di Ciputra Artpreneur Theater.
"Langkah ini kami ambil untuk mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran wabah COVID-19 dan demi keamanan seluruh pihak," tulis Teater Koma.
Teater Koma pun mengumumkan bahwa bagi yang sudah memiliki tiket, kelak dapat digunakan pada jadwal pengganti, sesuai hari dan jam pertunjukan sebelumnya.
Lakon Sampek Engtay menceritakan kala perempuan tidak diperbolehkan sekolah. Engtay, pemudi asal Serang, menyamar sebagai pria agar diizinkan pergi bersekolah ke Betawi.
Dalam perjalanan, dia bertemu Sampek, pemuda asal Pandeglang. Karena kebetulan menuju sekolah yang sama, keduanya memutuskan untuk menjadi saudara agar bisa saling membantu. Seiring waktu, perasaan Engtay terhadap Sampek berubah dari simpati menjadi cinta.
Lakon Sampek Engtay pertama kali dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta pada 1988 selama 18 hari. Pada 1989, pentas ini sempat mengalami pencekalan di Medan.
Setelah itu, pementasan ini kembali disuguhkan pada 1997 untuk memeriahkan Pasar Tontonan Jakarta (Pastojak).
Selain di Indonesia, lakon ini pernah dipentaskan di Singapura dalam bahasa Inggris pada 2000 oleh kelompok The Theatre Practice dan disutradarai oleh Nano Riantiarno.
Pada 2004, Teater Koma mendapatkan sertifikat MURI berkat lakon Sampek Engtay yang telah dipentaskan 80 kali selama 16 tahun (1988-2004).