Pembunuh Mahasiswa Unej, Gelap Mata karena Dihina Mertua
Motif tersangka pembunuhan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unej mulai terungkap. Tersangka bernama Arif Rahman 33 tahun, warga Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk awalnya ingin menguasai mobil korban karena sering dihina mertua.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, tersangka Arif Rahman awalnya merasa malu karena sering dihina dan dicaci oleh mertua. Arif Rahman kemudian mengajak tetangganya Rofiqih 34 tahun untuk berkeliling.
Tersangka Arif Rahman menemukan ide dengan berpura-pura mau membeli rumah. Dalam pikiran korban orang yang mau menjual rumah biasanya merupakan orang kaya.
Tersangka menemukan rumah yang mau dijual yang mencantumkan nomor handphone di Kabupaten Jember.
Dengan nomor handphone itu tersangka berhasil menghubungi pemilik rumah. Namun oleh pemilik rumah itu tersangka diminta bertemu dengan keponakannya yang tak lain adalah Galau Wahyu Utama.
Galau kemudian bertemu dengan kedua tersangka. Saat itu tersangka mengajak korban jalan-jalan dengan alasan akan membawa kepada bos tersangka yang hendak membeli rumah.
“Saat jalan-jalan menggunakan mobil Honda Jazz milik korban, tersangka mulai melancarkan aksinya,” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Kamis, 24 Februari 2022.
Tersangka Arif Rahman mencekik korban dari belakang. Korban yang merasa ketakutan mencoba meminta tolong dengan menekan klakson mobil.
Tersangka yang khawatir aksinya diketahui semakin memperkuat cekikannya kepada korban, sampai akhirnya korban meninggal dunia.
Korban yang sudah dalam kondisi tak bernyawa masih dibawa berkeliling, hingga akhirnya muncul rencana membakar mayat korban. Tersangka kemudian menuju ke Rembangan dan membeli bensin.
Tersangka terus berkeliling sampai akhirnya tiba di sebuah lahan kosong di Jalan M. Yamin, Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates. “Bensin yang dibeli itu kemudian disiramkan ke mayat korban. Kemudian mayat korban dibakar,” lanjut Hery.
Tersangka kemudian meninggalkan mayat korban dan pulang ke rumahnya dengan membawa mobil korban. Selama beberapa waktu mobil korban hanya diparkir dan ditutup selimut.
“Tersangka baru berani menggunakan mobil korban setelah mengganti plat nomor. Dia mengaku kepada mertuanya bahwa mobil itu hasil usahanya,” pungkas Hery.