Pembukaan Sekolah, Pemkot Malang Siapkan Infrastruktur 3M
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana membuka kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di sekolah. Walikota Malang, Sutiaji, pun menyatakan sebelum sekolah dibuka pihaknya masih menyiapkan infrastruktur untuk mendukung penerapan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
"Sudah kami siapkan infrastrukturnya. Westafel (tempat cuci tangan) sekarang sudah dalam tahap proses pengerjaan. Selama ini kan ada westafel, tapi kami tambah lagi," tuturnya pada Sabtu, 3 Oktober 2020.
Selain menyiapkan westafel untuk tempat cuci tangan, Sutiaji juga menerangkan bahwa sudah menyiapkan sebanyak 4 ribu alat thermo gun (pengukur suhu tubuh) untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Malang.
"Untuk thermo gun-nya sudah kami siapkan semua sekitar 4 ribu. Penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan," ujarnya.
Sutiaji menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan Covid-19 terkait pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19.
"SOP-nya itu seperti kapasitas kelasnya dibatasi separuhnya agar bisa jaga jarak. Jam pelajaran di kelas juga dipangkas separuh," tuturnya.
Selain itu, para siswa juga diwajibkan untuk memakai masker dan harus diantar-jemput oleh orangtuanya masing-masing.
Selain pertimbangan infrastruktur, Sutiaji menjelaskan pihaknya juga masih memetakan kecamatan mana saja yang masuk zona hijau di Kota Malang. Supaya bisa diberlakukan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka.
"Jadi Kota Malang zona oranye itu kan akumulatif. Tapi ada wilayah yang kasusnya stagnan seperti Kelurahan Tlogowaru. Contoh zona hijau itu kan Kelurahan Wonokoyo. Masih akan kami lihat lagi," ujarnya.
Sutiaji mengatakan, kesiapan infrastruktur dan kesiapan wilayah tersebut nanti akan dianalisa bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan alias Disdikbud dan Satgas Covid-19 Kota Malang terkait rekomendasi pembukaan sekolah.