Pembuang Bayi di Lamongan Diduga Lebih dari Satu Orang
Siapa pelaku pembuang bayi di Desa Baturono, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, hingga kini belum terungkap. Diduga pelaku lebih dari satu orang. Bisa jadi sepasang laki-laki dan perempuan yang mungkin saja orang tua dari bayi tersebut.
Namun demikian, belum bisa diprediksi apakah bayi tersebut sengaja dibuang karena hasil hubungan intim di luar nikah atau faktor lainnya. Rabu siang tadi, Kapolsek Sukodadi, Iptu Lazib dengan beberapa anggotanya mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, di semak-semak yang menjadi lokasi pembuangan bayi ditemukan jejak roda sepeda motor. Selain itu, ada daster dan bercak darah diduga sisa prosesi kelahiran si jabang bayi.
"Saya belum puas dari hasil keterangan dan barang bukti yang ada. Karena itu saya ke TKP lagi. Kalau melihat bekas batikan (ban motor) di tanah, sepertinya motor yang dipakai jenis matic. Agak lebar bentuknya. Kelihatannya juga tergesa-gesa, langsung putar arah," kata Kapolsek Iptu Lazib.
Dugaan keberadaan motor pelaku itu sesuai keterangan sejumlah warga. Saksi mata menyebutkan, dua jam sebelum bayi ditemukan beberapa kali terdengar suara sepeda motor melintas. Tetapi ketika ada warga yang keluar rumah melihat situasi luar, motor tadi sudah menghilang.
"Pengendara motor tidak mungkin bisa membawa bayinya sendiri. Diduga ada orang lain yang dibonceng si pengendara. Warga setelah mendengar suara motor malah menemukan bayi itu. Kemungkinan ya pengendara motor itu pelakunya," imbuh Kapolsek Lazib.
Selain mendapati jejak roda motor, Kapolsek Lazib dan anggotanya juga menemukan sebuah tas berisi dompet warna putih. Penemuan itu pun juga diumumkan kepada warga, barangkali mengetahui siapa pemiliknya.
"Tas berbau amis. Sedangkan isi dompetnya tidak ditemukan identitas. Saya tidak berani memastikan apakah barang ini terkait dengan pembuangan bayi tersebut," ungkapnya.
Selain secara teknis, kepolisian dengan penyelidikan TKP dan sebagainya juga berupaya mengungkap kasus ini secara tradisional. Mereka sengaja woro-woro (pengumuman) ke warga untuk menjaring informasi apakah ada perempuan yang baru saja melahirkan.
"Bahwa siapa saja yang merasa pernah mendengar atau melihat seseorang perempuan sebelumnya hamil dan kini sudah tidak lagi, tetapi tidak diketahui bayi yang dilahirkan, diminta menginformasikan kepada perangkat desa atau polisi terdekat," ujar Kapolsek Lazib.
Diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, seorang bayi baru lahir ditemukan di semak-semak tegalan milik Sikam Hartono, 50 tahun, Desa Baturono, Kecamatan Sukodadi, Rabu 26 Mei 2022, sekitar pukul 03.00 WIB.
Bayi berjenis kelamin perempuan dengan panjang badan 43cm dan 2.000 gram itu masih dalam perawatan tim medis RSUD dr Soegiri Lamongan. Kondisi saat datang bayi mengalami hipotermi atau kedinginan dan acrocyanosis. Dokter memberikan oksigen serta perawatan dilakukan dengan infant warmer.
"Kondisi bayi pada pukul 11.00 WIB, keadaan umum cukup baik, bergerak, tangisan cukup kuat, tubuh hangat, dan terpasang OGT," terang Humas RSUD dr Soegiri Lamongan, Sutadi.
Advertisement