Pembinaan Atlet, Khofifah Ingin Porprov Digelar Tiap Tahun
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen untuk tetap menjaga marwah Jatim sebagai gudang atlet berprestasi bagi Indonesia. Untuk itu, pembinaan menjadi faktor penting untuk mencetak prestasi.
Salah satu yang diharapkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, adalah melalui ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang saat ini digelar dua tahun sekali.
Namun, kini ia mengusulkan agar Porprov Jatim dilakukan setiap tahun. Menurutnya, membibit, mengukur dan memonitor prestasi dari masing-masing cabor akan lebih baik jika lebih sering dilakukan. Sehingga prestasi nasional maupun internasional makin banyak lahir dari Jawa Timur.
Serta akan lebih baik jika bisa mengetahui potensi masing-masing atlet dan masing- masing cabor kemudian membimbing dan melatihnya lebih dini untuk disiapkan semaksimal mungkin mencapai prestasi tertinggi.
"Saya sedang berdiskusi dengan Ketua KONI Jatim, dulu Porprov dilaksanakan setiap empat tahun, lalu saya minta dua tahun, kemarin berapa hari lalu saya bilang kalau memungkinkan tahunan (setiap tahun) ya tahunan," kata Khofifah usai pelantikan pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Jatim.
Ia berharap, pembibitan atlet juga didukung oleh tenaga pelatih atau atlet senior yang memang memiliki prestasi luar biasa. Seperti halnya cabor karate ini, ada nama legenda Umar Syarif. Seorang atlet karate Indonesia asal Jawa Timur yang telah menjuarai SEA Games delapan kali dan mendulang 12 medali emas untuk Indonesia.
"Nah hal-hal seperti ini adalah kekuatan yang luar biasa, yang ternyata pernah dilahirkan dari Jawa Timur. Oleh karena itu, kalau misalnya wushu saat ini juara umumnya kemarin pada PON sudah Jawa Timur, maka saya rasa kita bisa punya potensi membawa juara umum di cabor karate ini, dari karate-do Jawa Timur," harapnya.
"Saya rasa kawan-kawan bisa melihat bagaimana pada dasarnya Jawa Timur ini pernah berkontribusi cukup signifikan untuk mendulang emas bagi Karate Indonesia," pungkasnya.
Tak sekadar prestasi saja, apabila pembinaan berjalan maka akan mempengaruhi gaya hidup anak-anak agar terjauh dari hal-hal negatif karena fokus untuk berlatih.
Advertisement