Pencairan Bantuan Warga Miskin di Kediri Ditunda Karena Corona
Dampak wabah virus corona yang ada di Indonesia sangat besar. Di Kota Kediri, wabah virus corona berdampak pada penundaan pendistribusian bantuan pangan non tunai bagi warga miskin.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Triyono Kutut mengatakan, penundaan pencairan bantuan pangan non tunai untuk warga miskin karena untuk antisipasi penyebaran virus corona. Karena dalam pencairan itu, warga penerima manfaat akan datang dan berkumpul di lokasi pencairan.
"Kita gak berani ada kerumunan massa, mas. Ini juga sesuai instuksi dari atasan," katanya, Selasa, 17 Maret 2020.
Kata Triyono, rencana pencairan bantuan pangan non tunai ini dua kelurahan di Kecamatan Mojoroto. "Untuk wilayah kota hanya tinggal Kelurahan Setono Pande dan Kelurahan Balowerti," katanya.
Data dari Dinsos Kota Kediri, jumlah warga miskin penerima bantuan pangan non di dua kelurahan itu kurang lebih sekitar 1.000 jiwa dari total 5.301 jiwa.
Setiap penerima manfaat akan menerima Rp100 ribu setiap bulan yang ditransfer melalui rekening masing-masing. Uang tersebut untuk kebutuhan membeli telor dan beras di toko yang ditunjuk pihak bank.
Dalam pencairan tersebut setiap penerima manfaat dibuatkan rekening di bank yang ditunjuk pemerintah dan diberi saldo sebesar Rp110 ribu. Buku rekening beserta ATM diberikan langsung kepada penerima manfaat.
Akibat penundaan ini banya warga penerima manfaat yang tertipu. Mereka yang sudah terlanjut datang ke kantor kecamatan Mojoroto, akhirnya harus pulang lagi tanpa hasil.
Sementara ditempat terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, dr Fauzan Adima mengatakan, hingga sekarang untuk segala bentuk kegiatan yang mengundang keramaian harus ditunda.
"Ini sesuai surat edaran Pak Wali agar menghindari keramaian. Kalau bisa ditunda ya ditunda dari pada beresiko," katanya yang juga menjabat Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri.