Pemberdayaan Ekonomi Nahdliyin Harus Jadi Fokus Utama Gerakan NU
Rais Syuriah NU Jepang 2004-2006, KH Khariri Makmun mengatakan, pengembangan ekonomi umat harus menjadi perhatian utama gerakan-gerakan NU ke depan. Menurutnya, sudah saatnya para aktivis di lingkungan NU tidak terlalu disibukkan oleh masalah-masalah politik semata.
“Alangkah baiknya dalam momen ini, kita pikirkan bagaimana supaya kita tidak terlalu fokus pada masalah-masalah politik, bagaimana kita mulai berfikir ulang untuk penguatan ekonomi Nahdliyin.
"Kita harus agendakan, bagaimana kita membuat suatu terobosan penguatan ekonomi NU yang lebih konkrit dengan program-program yang terukur dan terstruktur,” kata KH. Khariri Makmun, Pengasuh Ponpes Al-Gebra Bogor, dalam keterangan diterima Ngopibareng.id, Senin, 15 Juni 2020.
Hal itu diungkapkannya, ketika PCINU Jepang menggelar Halal Bihalal yang bertema “Mempererat Silaturahmi di tengah Pandemi Covid-19”. Halal Bihalal dilangsungkan secara virtual, menghadirkan para mantan pengurus NU Jepang dari tahun 2004 sampai dengan 2020 yang saat ini sudah berkiprah di berbagai bidang, baik di Indonesia maupun di Luar Negeri.
Pada bagian lain, Anwar Sanusi, salah satu penggas berdirinya NU Jepang yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, memberikan penekanan bahwa penguatan ekonomi Nahdliyin itu harus dimulai dari desa. Hal ini dikarenakan mayoritas nahdliyin hidup dan tinggal di wilayah-wilayah pedesaan.
“InsyaAllah kalau orang desa ini maju, orang NU juga maju,” ujarnya.
Kegiatan Halal Bihalal virtual bersama dengan para senior NU Jepang mendapat sambutan yang cukup baik. Acara yang disiarkan langsung oleh NU Channel tersebut juga dihadiri oleh mantan pengurus NU Jepang dari berbagai negara, seperti USA, Kuala Lumpur, Viena, Swiss, dan lain-lain.
Di antara alumni PCINU Jepang adalah Emil Elestianto Dardak, yang kini Wakil Gubernur Jawa Timur, turut menyumbangkan pikiran dalam Halal Bihalal tersebut.
Sekretaris PCINU Jepang, Alfian Helmi, yang bertindak sebagai host acara tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merekatkan kembali tali silaturrahim para ‘alumni’ NU Jepang yang saat ini sudah berkiprah diberbagai bidang, baik di tanah air maupun di mancanegara.
“Dengan kegiatan ini kami berharap, kedepan akan ada kolaborasi atau kerja-kerja konkrit untuk memajukan Nahdliyin di tanah air maupun di mancanegara,” tuturnya.
Advertisement