Pembeli Sepi, Pedagang Hewan Kurban Banting Harga
Pedagang hewan kurban di Jakarta mengeluh akibat sepinya pembeli. Sampai H-1 Idul Adha jumlah hewan mereka yang terjual belum sampai separo. Ini bererbeda dengan idul Adha 2020. Meski juga di tengah pandemi Covid-19, tapi dagangannya masih laku keras.
Santoso (32) penjual hewan kurban di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat, mengatakan omzet penjualan hewan kurban jelang Idul Adha 2021 turun drastis. Selain efek pandemi, penurunan penjualan ini juga terjadi dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali.
Pedagang hewan Kurban asal Boyolali Jawa Tengah menyebutkan, pada tahun-tahun sebelumnya, dia mengaku bisa menjual hewan kurban sampai 80 ekor sapi. Namun tahun ini penjualannya tak lebih dari 35 ekor sapi.
Dia menduga, salah satu faktor yang menyebabkan adalah penurunan geliat ekonomi lantaran adanya pembatasan-pembatasan yang diberlakukan pemerintah saat ini.
"Tahun ini benar-benar turun luar biasa," tutur Santoso kepada Ngopibareng id saat ditemui di lapak penjualannya yang terletak di Jl KH Mas Mansur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, 19 Juli.
Untuk menarik pembeli, Santoso pun mengubah strategi dengan banting harga hingga 25 persen. Ironisnya, pembeli tetap bergeming.
"Seekor sapi yang semula harganya Rp20 juta, saya turunkan sampai Rp15 juta, tetap belum ada pembeli yang datang," katanya.
Alasan Santoso banting harga supaya sapinya terjual semua, tidak ada yang dibawa pulang. Sehingga dapat mengurangi kerugian.
"Saya berharap satu dua hari ke depan, ada yang borong sapinya," katanya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Sahili, pedagang kambilng di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Sampai H-1, Senin 19 Juli 2021 sore, kambingnya masih menumpuk, hanya jadi tontonan anak anak.
Pedagang kambing asal Rawa Belong itu mendatangkan 115 ekor kambing dari Bogor. Dengan harga bervariasi dari Rp2 juta sampai Rp7,5 juta. "Sampai Senin sore yang terjual baru 35 ekor. Tahun 2020 saya bawa 75 ekor kambing, habis semua," kata Sahili.
Ia ingin bertahan sampai Selasa, 20 Juli 2021, bila masih sepi, harganya terpakasa diturunkan. "Yang penting kembali modal, katanya.
Sepinya pembeli menurut prakiraan Sahili terjadi karena terdampak PPKM. Selain itu juga lebih banyak yang beralih ke sapi secara patungan. Satu ekor sapi untuk tujuh orang, karena daging yang diperoleh lebih banyak dibanding tujuh ekor kambing.