Pembeli Pulau Lantigiang Rp900 Juta, Jago Bisnis Sewa Villa
Pulau Lantigiang di Desa Jinato, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibeli perempuan bernama Asdianti. Dia merupakan seorang pengusaha di Selayar dan memiliki suami berkebangsaan Jerman.
Dari hasil penyelidikan awal Polres Selayar, Asdianti telah membayar uang muka (down payment) Rp10 juta dari total harga pembelian pulau senilai Rp900 juta kepada Syamsu Alam alias SA sebagai penjual pulau.
Kepala Desa (Kades) berinisial AH dan Sekretaris Desa (Sekdes) Jinato, RS diduga ikut terlibat pada kasus penjualan Pulau Lantigiang, pada 2015 silam. Mereka ikut menandatangani akta jual-beli pulau itu. Polisi telah memanggil Kades dan Sekdes untuk dimintai keterangan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) langsung berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK). Sebab, Pulau Lantigiang ternyata masih termasuk dari wilayah Taman Nasional Taka Bone Rate, sementara Syamsu Alam berani menjual seolah pulau tersebut miliknya.
"Pulau tidak dapat diperjualbelikan apalagi kepada warga negara asing karena pada setiap pulau terdapat penguasaan oleh negara minimal 30 persen dari luasan pulau-pulau kecil," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, TB Haeru Rahayu.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Agen Properti hingga Hobi Travelling Dunia
Dikutip dari LinkedIn, profil Asdianti menunjukkan ia adalah direktur PT Selayar Mandiri Utama dan Taka Bonerate Dive Resort. Sebelumnya, Asdianti adalah Sales Consultant sebuah perusahaan properti bernama Baso Bali Property.
Akun media sosialnya menunjukkan, Asdianti dulu memang agen properti yang sering menjajakan villa di Bali. Pada 2016, Asdianti pernah menawarkan penyewaan sebuah villa di Bali dengan harga Rp250 juta per tahun. Ia juga pernah menawarkan kompleks villa seluas 4,1 meter persegi seharga 2,75 juta dolar Amerika.
Pada Desember 2020 Asdianti sempat menghabiskan waktu di Istanbul, Erzurum. Ia juga sempat bermain ski di sebuah resort di Kota Erzurum, Turki. Ia beberapa kali pula mengunggah kegiatan pesta bersama teman-temannya. Sebagiannya warga Indonesia, sebagian lagi adalah warga negara asing.
Dengan jejak digital seperti itu, tak heran Asdianti mampu membeli pulau Lantigiang, meski pulau itu berada dalam kawasan taman nasional dan seharga satu unit rumah.