Pembangunan RS Lapangan di Malang Ditarget Rampung 10 Hari
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyetujui pembangunan Rumah Sakit (RS) lapangan di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma), menyusul adanya lonjakan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan di Malang Raya.
Wakil Direktur (Wadir) III Bidang Kemahasiswaan Polkesma, Ganif Djuwadi menuturkan, setelah dilakukan peninjauan lapangan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim pada hari ini, Selasa 1 Desember 2020, maka diputuskan bahwa RS lapangan siap dioperasikan 10 hari lagi.
"Ini persiapan untuk RS lapangan targetnya dari Pemprov Jatim, 10 hari sudah harus jadi untuk renovasi (penyediaan bed isolasi)," tuturnya melalui sambungan telepon seluler.
Setelah proses penyiapan ruangan untuk bed isolasi selesai, kata Ganif, akan dilanjutkan dengan pembahasan terkait sarana dan prasarana yang ada di RS lapangan tersebut. "Nanti akan ada pembahasan lagi setelah renovasi. Pembahasan berkaitan dengan struktur (pengurus RS lapangan), pengelolaannya, sarprasnya, termasuk dengan usulan tenaga kesehatan dan relawan," katanya.
Untuk kapasitas bed isolasi di RS lapangan sendiri ujar Ganif nantinya berjumlah sekitar 306 bed isolasi. Terkait teknis persiapan pengoperasian RS lapangan tersebut, Ganif mengatakan sepenuhnya diatur oleh Pemprov Jatim.
"Poltekkes hanya menyediakan fasilitas tempat, kemudian sarana yang bisa digunakan," ujarnya.
Ganif menambahkan nantinya RS lapangan tersebut akan diampu oleh Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk penyediaan tenaga medis dan relawan. "Terkait tenaga relawan medis nanti dari Polkesma bisa membantu. Karena kami yang punya tempat (pembangunan RS lapangan)," tutupnya.
RS lapangan tersebut digunakan sebagai rujukan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan hingga gejala sedang. Sehingga penggunaannya nanti dapat mengurangi beban RS rujukan yang ada di Malang Raya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bakal membuka opsi terkait pengoperasian RS lapangan di Polkesma yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Pengoperasian RS lapangan tersebut merupakan tindaklanjut dari beberapa penuhnya kapasitas bed isolasi RS rujukan Covid-19 di Kota Malang dalam beberapa hari ini.