Pembangunan Monumen Perjuangan Mas TRIP di Gunungsari Berproses
Setelah menunggu sekitar 20 bulan, akhirnya Monumen Perjuangan Mas TRIP di Jalan Gunungsari mulai dibangun. Berselang 20 bulan ini terhitung sejak peletakan batu pertama, yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur kala itu 3 Februari 2019, Soekarwo atau yang akrab dipanggil Pakde Karwo. Ada perbedaan lokasi antara lokasi peletakan batu pertama dan lokasi pembangunan. Jika lokasi peletakan batu pertama berada di lahan di depan Yani Golf, maka lokasi pembangunan monumen ini berada di pulau jalan dekat jembatan Rolak Gunungsari sebelah barat. Jaraknya sekitar 300 meter.
Perpindahan lokasi ini diduga adanya sengketa lahan di lokasi peletakan batu pertama antara Yayasan Yani Golf dan Pertamina. Karenanya dipilihlah lokasi pulau jalan, yang sebelumnya memang pernah ditinjau oleh Dinas PU Jatim bersama perwakilan Paguyuban Mas TRIP Surabaya pada akhir tahun 2018.
Menurut pengamat kebijakan publik Surabaya, Vinsensius Awey, mantan anggota DPRD Surabaya, lokasi alternatif yang sekarang menjadi tempat dibangunnya monumen dirasa lebih tepat, lebih menyatu dengan publik sehingga ada interaksi antara publik dan monumen.
Berdasarkan Surat Informasi Pelaksanaan Kontruksi Fisik Pembangunan Monumen MasTRIP nomor 602.1/KF-17/357/105.2/2020, yang dikeluarkan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Propinsi Jawa Timur kepada Camat Jambangan, Polsek Jambangan dan Lurah Karah bahwa pengerjaan monumen ini dimulai dari akhir September hingga akhir Desember 2020.
Proyek monumen perjuangan Mas TRIP ini dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. Surya Jaya Semesta dan Konsultan Pengawas CV. Adzra Anugrah.
Sementara pematungnya adalah seniman patung Gunapi Wibowo, yang karya karyanya sudah menghiasi kota Surabaya. Di antaranya adalah monumen Wira Surya Agung di Jalan Wonokromo, monumen Polisi Istimewa di Jalan Raya Darmo, monumen Mayangkara di dekat fly over Wonokromo dan monumen Patih Gajah Mada di markas Armada Timur, Surabaya. Monumen ini dibuat Gunapi ketika masih aktif berdinas di TNI AL dan diresmikan oleh Kasal Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh tepat pada HUT TNI pada tanggal 5 Oktober 2003.
Selain di Surabaya, Gunapi yang tinggal di Jalan Gunungsari, Surabaya juga membuat monumen monumen Mas TRIP di beberapa kota di Jawa Timur.
Bagi Gunapi, membuat monumen perjuangan Mas TRIP di Jalan Gunungsari menambah daftar karyanya. Monumen Mas TRIP di Gunungsari ini sangat berarti baginya karena berada di dekat rumahnya dan berada di jalan yang sangat bersejarah bagi kota Surabaya. Di jalan inilah pada tahun 1945 menjadi saksi perjuagan tentara TRIP dalam mempertahankan kota Surabaya.
Dalam pengerjaan monumen perjuangan Mas TRIP di Gunungsari ini, Gunapi dibantu oleh tim yang berpengalaman. Di antaranya adalah Minto, warga Kendung, Sememi, Surabaya. Selain piawai sebagai pematung, Minto juga ahli dalam seni lukis. Di workshop para pematung menyelesaikan aksesoris patung.
Sejak akhir September 2020, tim pematung ini sudah memulai membuat kerangka kerangka patung. Ada lima patung dalam monumen ini. Empat diantaranya adalah visualisasi empat pejuang Mas TRIP yang gugur di kawasan lapangan Golf Gunung Sari (Yani Golf). Sebagaimana terenskripsi pada monumen di area lapangan golf bahwa ke empat pejuang itu adalah Soewondo, Soewardjo, Soetojo dan Samsoedin. Melalui monumen perjuangan Mas TRIP di Gunungsari ini, keempat pejuang itu akan divisualisasikan dalam bentuk patung.
Sementara satu sosok patung tambahan adalah hasil sebuah wisik yang diterima Gunapi. Pada saat ia membuat sebuah perencanaan pematungan, sketsa dan miniatur, ia bermimpi ada sebuah permintaan agar ia menambah satu sosok pejuang dalam monumen.
Setelah dikomunikasikan kepada pihak Biro Hukum Paguyuban Mas TRIP, Enny Wardhani, ternyata mimpi Gunapi beralasan. Paguyuban Mas TRIP yang memiliki sesepuh, Marbai, kala itu, membenarkan mimpi Gunapi bahwa seingat Marbai ada satu kawan lagi yang gugur di medan laga Gunungsari. Cuma jasadnya tidak diketemukan. Dari mimpi itulah akhirnya disepakati untuk menambah satu patung sehingga menjadi lima sosok pejuang dalam monumen perjuangan Mas TRIP di Gunung Sari. Monumen ini menjadi monumen yang memiliki sosok patung paling banyak.
Dari pengamatan lapangan pada Rabu 21 Oktober 2020, kerangka kerangka patung yang dikerjakan oleh tim pematung sudah bertengger di atas pedastal yang segera akan dicor. Setelah pengecoran plat pedastal, yang menyatu dengan kaki kaki kerangka patung, tim pematung yang terdiri dari lima orang akan mulai mengerjakan badan badan patung.
Sebelumnya, tim pematung sudah mengerjakan aksesoris patung berupa lima kepala patung serta senjata-senjata yang akan dipegang oleh masing masing patung. Ada senjata laras panjang beserta bayonet. Pengerjaan kerangkan dan aksesoris ini dilakukan di workshop Gunapi di Jalan Gunungsari.
Sesuai dengan Surat Informasi Pelaksanaan Kontruksi Fisik Pembangunan Monumen MasTRIP nomor 602.1/KF-17/357/105.2/2020, bahwa pengerjaan monumen Mas TRIP di Gunungsari ini akan bisa selesai pada akhir Desember 2020.