Pembangunan Jalan Pucuk-Babat Yang Lambat Menuai Protes
Pembangunan jalan di daerah Pucuk-Babat yang tak kunjung selesai menuai protes banyak pihak. Protes salah satunya datang dari pengasuh pesantren Langitan, Widang Tuban, KH Maksum Faqih (Gus Maksum).
“Saya heran dengan pembangunan jalan lamongan babat tepatnya di daerah Pucuk-Babat yang mana setiap hari membuat orang orang gelisah. Pembangunan yang terkesan lambat dan kontraktornya seenaknya sendiri tidak berfikir hajat orang banyak,” keluh Gus Maksum pada wartawan Minggu, 25 Agustus 2019.
Menurut Ketua Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara ini, masyarakat setiap hari terpaksa harus melewati kemacetan panjang berkilo-kilo meter di kawasa itu.
“Bahkan bisa tidak bergerak sama sekali sampai berjam jam. Bayangkan saja kalau ada yang darurat harus ke rumah sakit atau ada keperluan yang tergesa-gesa apa mereka tidak dirugikan dan dikecewakan,” ujarnya.
Gus Maksum mempertanyakan apakah proyek ini tidak memiliki pengawas dan tidak dihitung konsekuensi yang harus ditanggung masyarakat.
“Saya heran juga dengan pengawas pembangunan jalan raya umum yang seperti tidak mau tahu dengan kondisi masyarakat yang selalu mengeluh dengan kejadian setiap hari macet berjam-jam rugi waktu, rugi BBM, dan secara pesikis juga pasti juga depresi,” kata Gus Maksum yang baru saja juga terjebak macet panjang di jalanan tersebut.
Pemerintah harusnya juga tidak tinggal diam dan memberikan sanksi tegas bagi kontraktor pembangunan yang cukup lamban ini.
“Mana peran pemerintah, kenapa hanya diam saja, saya sebagai masyarakat yang ikut menggunakan jalan umum ini merasa kecewa sekali dan berharap ada pengawasan yang serius dari pihak-pihak yang terkait dengan pembangunan jalan yang terkesan setengah hati dan semaunya sendiri ini,” kata Gus Maksum.
Advertisement