Pembangunan Fisik Bendung Gerak Karangnongko Dimulai 2024
Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan, Bendung Gerak Karangnongko yang akan membendung Sungai Bengawan Solo di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, tahapan pembangunannya akan dilakukan tahun ini.
Itu disampaikan saat dirinya berada di SMA NU Kradenan, Sabtu, 4 Februari 2023. Pada kesempatan itu, dia mengajak masyarakat Kradenan untuk mendukung pembangunannya.
Dengan adanya bendung itu, ke depan Kabupaten Blora bagian selatan tidak kesulitan air bersih saat kemarau tiba.
"Bendung Gerak Karangnongko pembangunannya sempat tertunda akibat pandemi. Insya Allah akan dilanjutkan dan tahapan pembangunannya mulai disusun tahun ini," kata dia.
Menurutnya, ini merupakan proyek strategis nasional Presiden Jokowi yang akan didanai oleh Kementerian PUPR. Pihaknya berharap masyarakat bisa mendukung. Selain untuk Blora, bendungan juga akan bermanfaat untuk Bojonegoro, Ngawi, bahkan Tuban," kata bupati.
Sebelum pembangunan dimulai, nantinya akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar.
Tertunda karena pandemi
Untuk diketahui, Bendung Gerak Karangnongko sempat tertunda pembangunannya karena refocusing anggaran saat pandemi Covid-19.
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) memastikan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di perbatasan Blora, Jawa Tengah, dan Bojonegoro, Jawa Timur akan dilanjutkan.
Terlebih, pekerjaan tersebut telah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Sehingga pembangunan harus dilanjutkan.
Dia berharap proses pembebasan lahannya bisa mulai dilakukan tahun 2023 ini sehingga sesuai timeline. Nantinya pembangunan konstruksi bisa dimulai 2024 dan target selesai 2027.
Bupati Blora, bersyukur adanya Bendung Gerak Karangnongko nantinya bisa bermanfaat untuk irigasi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan air muka tanah, dan pengurangan potensi banjir wilayah hilir. Sebagaimana diketahui selama ini, Blora bagian Selatan ketika kemarau sering kekeringan.
Di Blora banyak pemukiman penduduk yang terdampak. Sehingga harus diperhitungkan betul. Setidaknya ada 5 Desa yang nantinya terdampak genangan.
Di antaranya Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kradenan.
Perhitungan awal untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 Ha. Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 Ha (wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta).