Pembalap Formula E Kagumi Layout JIEC, Pertarungan Bakal Seru
Para pebalap Formula E bakal memacu kendaraan elektriknya di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Juni 2022. Sebelum memacu mobil elektrik di lintasan, para pembalap antusias dengan sirkuit baru dalam ajang Formula E tersebut.
Juara bertahan Formula E, Nyck de Vries, mengaku jatuh hati pada pandangan pertama dengan Jakarta International E-Prix Circuit.
"Sebenarnya di Berlin seorang jurnalis menunjukkan kepada saya layout (Sirkuit Jakarta E-Prix) untuk pertama kalinya, dan saya langsung bilang 'Saya menyukainya'. Dan dia mengatakan 'Bagaimana Anda bisa tahu begitu cepat'," kata Nyck seperti dikutip dari Antaranews.
"Kami melihat banyak sirkuit di pusat kota sangat kecil dan sangat ketat, tapi sebenarnya trek ini lay out-nya sedikit secara ukuran tidak lebih besar dalam hal jarak, tapi bentuk tikungan sedikit lebih tidak ketat seperti beberapa trek yang dimiliki Formula E," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Nyck de Vries sangat bersemangat sejak tiba di Indonesia, tanah kelahiran kakeknya, pada Rabu 1 Juni 2022.
Nyck de Vries memperoleh darah Malang dari sang kakek yang ia sebut pergi ke Belanda semasa perang.
"Setiap hari sejak kami mendarat saya tersenyum menerima sambutan hangat seperti itu," kata pembalap keturunan Belanda-Indonesia itu.
"Benar-benar luar biasa dan acara kami banyak dibicarakan adalah hal yang kami dambakan, jadi terima kasih untuk itu," tambahnya.
Apa Itu Formula E?
Hampir serupa dengan balapan Formula 1, Formula E juga merupakan balap mobil kursi tunggal. Bedanya, mobil balap yang digunakan Formula E menggunakan tenaga listrik.
Formula E merupakan kejuaraan dunia balapan single-seater elektrik pertama di dunia.
Dilansir dari situs resmi Formula E, ide membuat kendaraan balapan bertenaga listrik ini bermula pada 3 Maret tahun 2011.
Kala itu, Presiden FIA Jean Todt dan CEO Fomula E Alejandro Agag bertemu di sebuah restoran di Paris, Perancis untuk memikirkan tentang single international all-electric pertama di dunia.
Pada pertemuan tersebut, CEO Formula E mengungkapkan misinya terkait balapan menggunakan tenaga listrik. Misi pendiri dari Formula E tersebut adalah menggelar balapan di jalan-jalan di kota-kota paling ikonik di dunia.
Hal itu bertujuan untuk memperkenalkan teknologi kendaraan listrik kepada masyarakat kota melalui ajang balap bergengsi demi masa depan yang lebih baik dan bersih.
Setelah tiga tahun kemudian, Formula E memulai debutnya pada 2014 di Olympic Park, Beijing, China. Lucas Di Grassi dari Audi Sport ABT keluar sebagai pemenang balapan pertama di Formula E.
Sejak saat itu, Formula E telah berkembang menjadi merek hiburan global dengan motorsport sebagai jantungnya.
Sekarang, dengan 12 tim dan 24 pembalap di grid, kejuaraan dunia Formula E menjadi tujuan bagi tim motorsport dan bakat balap terbaik dunia.
Baterai Mobil Formula E
Berbeda dengan balapan F1 yang menggunakan sistem lap atau putaran, race Formula E dilaksanakan selama 45 menit plus satu lap.
Dengan mobil Gen2 yang menggendong baterai berkapasitas lebih besar, para pembalap tidak perlu lagi bertukar mobil saat balapan seperti pada saat masih menggunakan mobil generasi pertama.
Mobil Formula E Gen2 menggunakan baterai berkapasitas 52 kWh yang mampu menghasilkan daya maksimal sebesar 200 kW saat balapan dan 250 kW saat kualifikasi. Baterai tersebut diletakkan di belakang pembalap.
Sejak pertama kali digelar pada 2014, sudah ada enam pembalap yang berhasil menjadi juara dunia Formula E. Pebalap asal Perancis, Jean-Eric Vergne menjadi rider terbanyak yang menjadi juara dunia Formula E dengan dua gelar.
Musim/Juara/Negara Asal/Tim Formula E:
2014-2015 Nelson Piquet Jr Brasil NEXTEV TCR
2015-2016 Sebastien Buemi Swiss Renault e.dams
2016-2017 Lucas di Grassi Brasil ABT Schaeffler
2017-2018 Jean-Eric Vergne Perancis DS Techeetah
2018-2019 Jean-Eric Vergne Perancis DS Techeetah
2019-2020 Antonio Felix da Costa Portugal DS Techeetah
2020-2021 Nyck de Vries Belanda Mercedes-EQ
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, ajang Formula E bukan event politik, melainkan event olahraga. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan bekerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Tidak hanya itu, Anies menilai ajang ini adalah momentum untuk menunjukkan kualitasnya kepada dunia. Oleh sebab itu, ia berharap siapa pun yang hadir ke Ancol Sabtu nanti dapat menikmati balapan mobil listrik kelas dunia itu.
"Bagi kami, yang terpenting adalah acara ini berjalan baik. karena ini bukan acara politik. Ini adalah sebuah peluang untuk Jakarta menggapai dunia, dan saya kira sebelum ini sudah banyak isu politik dalam prosesnya," tambah Anies.
Advertisement