Pemkab Banyuwangi Sertifikasi 400 Pemandu Wisata dan Driver
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan sertifikasi penerapan protokol kesehatan terhadap pemandu wisata dan driver kendaraan wisata. Langkah ini dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sebagai upaya melakukan standarisasi pelaku wisata di Banyuwangi pada era New Normal. Sebelumnya sudah dilakukan sertifikasi protokol kesehatan pada destinasi wisata, hingga pusat kuliner.
Sebanyak 400 pelaku wisata mendapatkan sertifikat protokol kesehatan dari Bupati Abdullah Azwar Anas. Mereka yang menerima serifikat ini merupakan pemandu wisata dan pengemudi kendaraan wistaa yang telah lulus uji kompetensi. Sebelumnya mereka telah mengikuti uji kompetensi tentang protokol kesehatan hingga standar pelayanan wisata di masa pandemi Covid-19.
“Selamat kepada kawan-kawan pemandu wisata dan pemgemudi yang telah lolos sertifikasi standar pelayanan wisata sesuai protokol Covid-19. Di masa pandemi ini protokol kesehatan telah menjadi standar baru yang wajib kita semua patuhi, terlebih di dunia pariwisata yang memberikan jasa dan pelayanan,” ujar Bupati Anas.
Secara simbolis, Anas menyerahkan tanda lolos sertifikasi berupa Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP) dan Kartu Tanda Pengenal Pengemudi Pariwisata (KTPPP) serta penyematan pin.
Anas menyatakan, bisnis pariwisata merupakan bisnis kepercayaan. Wisatawan hanya akan berkunjung ke tempat yang tidak sekedar menarik untuk dikunjungi tapi juga ada jaminan keamanan dan kenyamanan. Untuk itulah Pemkab Banyuwangi secara berkesinambungan melakukan sertifikasi ke semua sektor wisata, baik destinasinya, pelakunya hingga sektor akomodasinya.
"Untuk menumbuhkan kepercayaan wisatawan bahwa di Banyuwangi berupaya semaksimal untuk untuk memberikan jaminan keamanan dan kesehatan bagi setiap orang yang berkunjung kedaerah kita tercinta,” jelas Bupati dua periode ini.
Untuk terus menumbuhkan kepercayaan wisatawan agar tetap datang ke Banyuwangi, baik saat ini maupun pasca pandemi nantinya, Anas pun mengajak para pelaku wisata untuk terus mempromosikan segenap potensi yang ada di Banyuwangi serta prestasinya. Potensi dan prestasi ini, kata Anas, yang menjadi modal selama kurang lebih sembilan tahun terakhir untuk mendorong bangkitnya pariwisata daerah.
"Memang saat ini merupakan masa yang sulit bagi dunia wisata, namun selama kita semua peduli dan mau bergerak untuk pariwisata daerah maka insayalllah dunia pariwisata kita akan segera pulih bahkan semakin maju dan berkembang. Sambil kita semua berdoa agar vaksin Covid 19 bisa segera ditemukan dan pandemi ini segera berakhir," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY. Bramuda mengatakan sebelum diberikan sertifikat uji kompetensi, 400 pemandu wisata dan pengemudi yang lulus uji kompetensi ini lebih dahulu diberikan pelatihan protokol kesehatan di Kantor Dinas Pariwisata Banyuwangi. Pelatihan dilakukan selama beberapa hari.
Uji kompetensi itu dilakukan sangat ketat terutama untuk protokol kesehatan. Pelatihan melibatkan ahli dari Dinas Kesehatan, praktisi pariwisata, asesor pariwisata, serta akademisi pariwisata.
"Ada tim dari Dinas Kesehatan yang menerangkan bagaimana seharusnya berinteraksi dengan wisatawan agar tercipta wisata aman, bersih dan sehat. Mereka perlu tahu dan harus menerapkannya," ujarnya.
Wisatawan, lanjutnya, bisa mengecek apakah tour guide-nya benar-benar telah mengikuti uji kompetensi atau tidak. Caranya cukup melakukan scan barcode yang ada pada KTPP dan KTPPP dengan telepon seluler.
"Hasil scan itu akan menunjukkan data diri beserta foto tour guide yang bersangkutan. Jadi juga bisa sekaligus di cek apakah itu asli kartu pengenal yang bersangkutan atau bukan,” terangnya.