Pemancar Rusak, Warga Raas Sumenep Dua Bulan Kesulitan Internet
Menjelang petang, masyarakat Desa Ketupat, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, memenuhi dermaga Pelabuhan Ketupat untuk mencari jaringan sinyal internet. Upaya ini berlangsung selama dua bulan terakhir sejak pemancar internet di lokasi tersebut rusak dan belum bisa diperbaiki. Sementara, seperti sebagian besar penduduk Indonesia, warga Desa Ketupat juga membutuhkan internet untuk kebutuhan belajar, sekolah, kuliah, berdagang, berkomunikasi, hingga mendapatkan informasi.
Di dermaga, masyarakat terkadang bisa mendapatkan sinyal dari pemancar internet yang ada di Pulau Sapudi, dan masih aktif. Masyarakat Desa Ketupat menikmati jaringan internet yang terpancar dari pulau tersebut. Meski tidak jarang jaringan yang dipancarkan sangat buruk.
Sulitnya akses internet membuat Dilla Fadila, warga Desa Ketupat yang juga mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, menjadi kebingungan. Pasalnya akibat merebaknya pandemi, proses perkuliahan dilakukan secara daring. Hilangnya jaringan internet di Desa Ketupat mengharuskan dia pergi ke pelabuhan untuk mengirim tugas atau mengikuti kegiatan perkuliahan.
"Pernah suatu kali ketika saya mau mengirim tugas kuliah, sudah jauh-jauh ke pelabuhan ternyata file tugasnya belum tersalin ke handphone. Akhirnya saya kembali ke rumah dan ke pelabuhan lagi," kata Dilla, dilansir dari siaran pers yang diterima Ngopibareng.id, Kamis 14 Januari 2021.
Busairi, Sekretaris Desa Ketupat mengatakan bahwa pihak pemerintah desa sudah menyampaikan permasalahan ini secara resmi kepada provider terkait, namun hingga sekarang pihak penyedia belum bisa mengatasinya. Dia menyampaikan bahwa akses internet sangat dibutuhkan bagi masyarakat Desa Ketupat. Sehingga perlu adanya perhatian khusus untuk memperbaiki jaringan internet hingga menjadi normal kembali.
"Masyarakat sangat membutuhkan jaringan internet untuk berbagai kebutuhan. Seperti komunikasi dan informasi melalui media sosial untuk keperluan perdagangan, perkuliahan, silaturahmi, dan sebagainya. Hal tersebut terlihat dari membludaknya masyarakat yang memenuhi pelabuhan untuk mencari sinyal. Pada masa ini semua serba digital. Kami juga perlu memiliki fasilitas itu," ungkap Busairi.
Ia berharap pihak penyedia jaringan internet dan pemerintah terkait secara serius menyelesaikan permasalahan sulitnya akses internet ini. Sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa dan menikmati kembali fasilitas jaringan internet dari tempatnya masing-masing.
"Kami berharap ada perhatian khusus dari provider dan pemerintah untuk memperbaiki fasilitas internet di desa kami. Sehingga masyarakat dapat memiliki akses internet yang baik seperti di daerah-daerah lain. Terlebih Desa Ketupat masih bagian dari kawasan Jawa Timur. Kasian masyarakat harus bolak-balik pelabuhan hanya untuk mencari sinyal," tambahnya.
Sebelumnya, masyarakat Desa Ketupat menikmati jaringan internet secara normal dari pemancar yang ada di desa ini. Namun sejak dua bulan yang lalu fasilitas pemancar tersebut rusak dan belum diketahui kerusakannya sehingga belum dapat diperbaiki.
Advertisement