Pemakaman Ratu Elizabeth Sore Ini, Begini Prosesinya
Jenazah Ratu Elizabeth II akan segera dimakamkan pada Senin, 19 September 2022, pagi waktu setempat. Diperkirakan lebih dari 2.000 tamu akan hadir di Westminster Abbey, London, untuk melepas ratu dengan kepemimpinan terlama di Kerajaan Inggris.
Beberapa tamu yang akan hadir di Westminster Abbey di London antara lain pimpinan dari sejumlah negara di Afrika, Jepang, hingga Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kaisar Jepang Naruhito, juga Wakil Presiden China Wang Qishan.
Mereka akan mengikuti upacara terakhir sebelum jasad Ratu Elizabeth II dimakamkan. Jasad disemayamkan di Westminster Hall, yang kini berusia 900 tahun, dikutip dari Al Jazeera, Senin 19 September 2022.
Ratusan ribu warga sebelumnya juga mengantre untuk menyampaikan penghormatan kepada jenazah di dalam peti, selama empat hari terakhir. Kunjungan ini ditutup pada Minggu, pukul 6.30 petang waktu setempat. Inggris juga menyelenggarakan momen mengheningkan cipta, pada Minggu 18 September 2022.
Prosesi Pemakaman
Proses pemakaman sendiri akan dimulai sebelum pukul 11.00 pagi atau sekitar pukul 17.00 WIB. Peti Ratu Elizabeth II akan diangkut di atas kereta yang ditarik oleh 142 prajurit Royal Navy hingga ke tiba di biara. Prosesi ini akan mengakhiri rangkaian upcara pemakaman yang berlangsung selama 10 hari terakhir.
Prosesi akan dipimpin oleh lebih dari 200 personel drum band, sedangkan Raja Charles dan saudaranya, bersama dengan Pangeran Williams dan Harry, akan berjalan di belakang peti. Hari Senin telah ditetapkan sebagai hari libur nasional dan ratusan ribu warga diprakirakan akan ikut menyaksikan pemakaman, di sepanjang rute.
Selain itu, prosesi pemakaman akan disiarkan langsung dan diikuti oleh penonton di lebih dari 200 negara.
Pemakaman yang berlangsung di Westminster Abbey, juga akan menjadi peristiwa ke 96 kali bagi mendiang Ratu Elizabeth di biara itu. Ratu meninggal di usia 96 tahun. "Di sini, tempat Ratu Elizabeth menikah dan menerima mahkota. Kita berkumpul dari berbagai bangsa dan negara, juga anggota Commonwealth, untuk berdukadan untuk mengingat pengabdian panjangnya," kata David Hoyle, Kepala Westminster Abbey.
Advertisement