Pemakaman Johny Indo Tunggu Dokter Eva Tersangka MeMiles
Martini Luisa atau dokter Eva menjadi orang yang paling ditunggu di tengah keluarga besar Johny Indo. Aktor senior sekaligus mantan narapidana yang menekuni agama Islam sebagai pendakwah ini, menghembuskan nafas terakhir di usia 72 tahun.
Pria kelahiran 6 November 1948 ini wafat karena sakit pada Minggu, 26 Januari 2020 pukul 07.45 WIB.
Tentu bukan perkara mudah untuk menghadirikan dokter Eva di tengah keluarga. Saat ini, dia tengah terseret kasus hukum.
Dokter Eva berstatus tersangka kasus investasi bodong MeMiles, yang sedang ditangani Polda Jawa Timur. Dokter Eva dijebloskan ke penjara bersama bos PT Kam and Kam, penggagas MeMiles, Kamal Tarachand alias Sanjay.
Akan tetapi, keluarga Johny Indo bisa bernafas lega. Sebab, Polda Jawa Timur memberikan izin dokter Eva untuk menghadiri pemakaman ayahnya dengan didampingi polwan.
Johny Indo awalnya dikenal sebagai perampok toko emas di Jakarta dan sekitarnya pada era tahun 1970an yang dilakukan pada siang hari bersama kelompoknya Pachinko (Pasukan China Kota).
Aksi paling terkenal Johnny Indo adalah merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979. Johny Indo berhasil ditangkap di Sukabumi setelah kelompok Pachinko lebih dulu ditangkap.
Johny Indo kemudian dijatuhi hukuman penjara 14 tahun dan dijebloskan ke penjara Nusakambangan. Namun baru tiga tahun menjalani hukuman, ia dan gerombolan berjumlah 34 orang berusaha melarikan diri dari Nusa Kambangan, tetapi kemudian ia berhasil ditangkap setelah bertahan selama 12 hari.
Ia sempat bermain dalam sejumlah film yang salah satunya mengangkat kisah dirinya dalam film Johny Indo pada tahun 1987. Beberapa film lain yang sudah dibintanginya adalah Badai Jalanan, Langkah-langkah Pasti, Tembok Derita, Susuk hingga Daerah Jagoan.
Setelah bertaubat dan mengganti namanya menjadi Umar Billah, ia menjadi pribadi yang lembut dan santun. Terakhir, dia dikenal sebagai pendakwah.