Pemakaman Anton Medan di Kuburan yang Dibangunnya Sendiri
Jenazah H Ramdhan Effendi atau dikenal Anton Medan telah dikebumikan di area Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taibin di Jalan Kampung Sawah, Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa 16 Maret 2021 pagi. Usai jenazah disalatkan di masjid yang didirikan Anton Medan, Masjid Tan Kok Liong, prosesi pemakaman pun digelar.
Jasad Anton Medan dikebumikan dalam kuburan yang telah disiapkannya sendiri sejak 19 tahun lalu. Pria pemilik nama Tionghoa, Tan Kok Liong, sejak dulu bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.
Cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren, pada 2002. Uniknya, bangunan yang pertama kali dibuat pria 61 tahun itu adalah kuburan. Kuburan ini terletak di bagian sebelah kanan Masjid Tan Kok Liong yang didesain dengan gaya bangunan Tionghoa. Kuburan itu punya kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang dua meter. Sebelumnya, kuburan itu dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.
Anton Medan meninggal dunia di kediamannya, Pondok Rajeg, pada Senin, 15 Maret sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum meninggal, kesadaran Anton Medan sudah mulai menurun. Keluarga sempat melarikan Anton Medan ke RSUD Cibinong. Namun sayang, nyawanya tak tertolong dan keluarga kembali membawa pulang jenazahnya ke rumah duka.
“Kesadarannya mulai menurun mulai jam 10.00 WIB. Lalu pukul 15.00 WIB kita bawa ke rumah sakit dan sudah tidak ada,” papar Syamsul Bahri Radham, menantu Anton Medan. Ia menambahkan, sang mertua menderita komplikasi penyakit diabetes dan darah tinggi.
Semasa hidupnya, Anton Medan pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Ia kerap berdakwah dari lembaga pemasyarakatan (lapas) ke lapas. Anton Medan punya perhatian lebih kepada para narapidana karena juga sempat dipenjara dan mendapat hidayah di sana.